Suara.com - Sebuah studi baru telah melihat hubungan antara kesehatan jantung dengan tiga jenis diet atau pola makan, yaitu diet DASH, diet kaya buah dan sayuran yang berbeda dan diet khas Amerika.
Penelitian yang terbit dalam Annals of Internal Medicine menambahkan bukti bahwa pola makan yang kaya buah dan sayuran dapat membantu melindungi kesehatan jantung.
Analisis ini mengacu pada data dari percobaan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), yang menilai efek pola makan yang dirancang khusus untuk penderita hipertensi dengan jenis pola makan lainnya.
Jumlah total peserta dalam analisis ini adalah 326, dan masing-masing telah mengikuti satu dari tiga pola makan yang disebutkan di atas untuk jangka waktu 8 minggu.
Para peneliti menilai tingkat tiga biomarker yang terkait dengan kesehatan jantung dalam sampel serum, komponen darah, yang dikumpulkan dari para peserta.
Biomarker serum yang dinilai oleh tim adalah troponin jantung sensivitas tinggi , N-peptida natriuretik pteride pro-tipe-B, dan protein C-reaktif sensivitas tinggi.
Troponin membantu mengatur kontraksi otot jantung. Kadar troponin yang terlalu tinggi ini dapat mengindikasikan kerusakan jantung.
Kadar protein C-reaktif yang tinggi dalam aliran darah dapat mengindikasikan peradangan, sementara kadar peptida natriuretik pro-B yang sangat tinggi merupakan penanda gagal jantung.
Setelah menilai sampel serum yang diambil sebelum dan setelah penelitian selama 8 minggu, tim menemukan orang yang mengikuti diet DASH atau diet kaya buah dan sayuran secara konsisten memiliki dua biomarker yang secara signifikan lebih rendah, dibandingkan rekan-rekan mereka yang telah mengikuti diet khas Amerika.
Baca Juga: Selain Begadang, Tidur Lebih Awal Juga Pengaruhi Kesehatan Jantung?
Ini, kata para peneliti, menunjukkan kesehatan jantung yang lebih baik pada kelompok itu.
Meskipun tidak jelas aspek DASH dan pola makan kaya nabati lainnya yang mungkin bermanfaat bagi kesehatan jantung, para penulis penelitian memiliki hipotesis.
"Studi kami menunjukkan pola makan seperti DASH dan pola makan kaya buah-buahan serta sayuran, mungkin menjadi faktor penyebabnya," kata penulis, dikutip dari Medical News Today.
"Peneliti lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi apakah diet yang sama dapat meningkatkan fungsi jantung pada orang dewasa dengan gagal jantung," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter