Suara.com - Peneliti Temukan Kerabat Dekat Virus SARS-CoV-2 , Menularkah?
Peneliti baru-baru ini telah berhasil mengidentifikasi virus corona baru pada kelelawar yang terkait erat dengan SARS-CoV-2, yang merupakan virus di balik pandemi coronavirus.
Meski virus baru tidak mungkin menginfeksi manusia, penemuan baru ini memberikan bukti baru bahwa SARS-CoV-2 berevolusi secara alami dan tidak dibuat di laboratorium. Demikian seperti dilansir dari Medical Daily, Selasa (26/5/2020).
Setelah peneliti gagal mengidentifikasi dari mana asal hewan yang menyebarkan virus corona baru, beredar desas-desus bahwa virus SARS-CoV-2 sebenarnya muncul bukan dari alam, tetapi dari laboratorium di Wuhan, Provinsi China.
Sebelumnya, para peneliti menduga bahwa coronavirus pertama kali berasal dari pasar makanan laut di Wuhan, Cina.
Namun, setelah gagal menentukan hewan mana yang pertama kali membawa virus, desas-desus tadi makin mulai muncul ke permukaan.
Teori ini sendiri bahkan dipercayai oleh Presiden AS Donald Trump, yang bahkan mengklaim memiliki bukti tentang itu.
“Sejak ditemukannya SARS-CoV-2, ada sejumlah saran yang tidak berdasar bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium. Secara khusus, telah diusulkan penyisipan S1 / S2 sangat tidak biasa dan mungkin merupakan indikasi manipulasi laboratorium, ”kata Weifeng Shi, penulis senior dan direktur Institute of Pathogen Biology di universitas tersebut.
Tetapi para ilmuwan baru-baru ini menemukan kerabat dekat virus SARS-CoV-2 pada kelelawar, memberikan bukti lebih lanjut bahwa virus sebenarnya berevolusi secara alami.
Baca Juga: Bandingkan Angka Kematian Corona dengan Kecelakaan, Mahfud: Jangan Takut
Diambil antara Mei dan Oktober 2019 dari provinsi Yunnan di Cina, sampel menunjukkan virus yang bahkan lebih mirip dengan SARS-CoV-2 daripada kerabat terdekatnya saat ini, yaitu RaTG13 juga berasal dari kelelawar di Yunnan.
“Makalah kami menunjukkan dengan sangat jelas bahwa peristiwa ini terjadi secara alami pada satwa liar. Ini memberikan bukti kuat bahwa SARS-CoV-2 menjadi laboratorium [pelarian],"kata Shi.
Mereka menjelaskan bahwa penelitian itu menunjukkan bahwa pengambilan sampel lebih banyak spesies satwa liar akan mengungkapkan virus yang bahkan lebih dekat hubungannya dengan SARS-CoV-2,.
Penelitian itu juga mungkin mengungkap leluhur langsungnya, yang akan memberi tahu kita banyak tentang bagaimana virus ini muncul pada manusia, "Kata Shi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?