Suara.com - Alergi makanan bisa terjadi di umur berapapun, termasuk pada anak-anak di bawah usia dua tahun baik melalui saluran pernapasan maupun ditelan.
Dilansir dari Times of India, makanan umum yang dicurigai dalam alergi makanan adalah telur, kacang-kacangan, kedelai, gandum, makanan laut, dan susu sapi.
"Alergi protein susu sapi (CMPA) mungkin terdengar aneh, tetapi ini adalah salah satu penyebab alergi makanan paling umum pada anak di bawah 2 tahun," tulis Dr Sanjay Wazir, Direktur NICU, di Cloudnine Care, Gurgaon pada Times of India.
Anak di bawah dua tahun yang mengalami alergi susu sapi bisa langsung memperlihatkan gejala, namun ada juga yang gejalanya baru muncul beberapa minggu setelahnya.
Dokter Wazir menyebutkan, bahwa alergi susu sapi mungkin muncul reaksi seperti gatal-gatal pada kulit dan ruam pada kulit, pernapasan (hidung tersumbat atau batuk) dan gejala gastrointestinal (mual, muntah, sakit perut, diare, dan darah dalam tinja).
"Dalam kasus-kasus ini, hubungan konstan dari gejala dengan konsumsi akan membantu memperjelas diagnosis," catat dokter Wazir.
Gejala-gejalanya dapat bervariasi dari gejala yang sangat ringan hingga penyakit yang kadang mengancam jiwa. Meskipun penting untuk mendiagnosis kondisi tersebut, Anda juga tidak seharusnya mendiagnosis secara berlebihan.
"Mendiagnosis CMPA tidak mudah karena gejalanya dapat menyerupai banyak kondisi lainnya. Ada beberapa tes tusuk kulit dan tes tempel yang tersedia, tetapi mereka tidak sepenuhnya dapat diandalkan dan hanya dapat mendeteksi jenis alergi tertentu," tulis dokter Wazir.
"Jika benar alergi susu, maka cobalah tidak memberi susu selama 2-4 minggu kemudian berikan kembali susu, jika terjadi gejala timbul maka itu benar-benar alergi susu sapi," tambahnya.
Baca Juga: Jalani Sidang Korupsi, Irwansyah Didesak Pertanyaan soal Medina Zein
Menurut dokter Wazir, setelah diagnosis dikonfirmasi selanjutnya bayi harus menjalani diet eliminasi menggunakan formula yang dihidrolisis atau formula asam amino untuk jangka waktu 6 bulan.
Sementara itu, CMPA terjadi selama 1000 hari pertama kehidupan. Periode ini sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang dan perkembangan anak.
"Sangat penting untuk mendiagnosis gejala alergi protein susu sapi secara akurat untuk memulai pengobatan yang tepat," kata dokter Wazir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan