Suara.com - Tak kalah hebat dari Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong. Vietnam piin dianggap sebagai negara di Asia yang sukses menangani pandemi Covid-19.
Hingga kini, negara berpenduduk 97 juta orang tersebut belum melaporkan satu kasus kematian terkait wabah virus corona. Hingga Sabtu (30/5/2020), kasus virus corona tercatat 327 dan angka kesembuhan mencapai 279.
Vietnam dinilai luar biasa lantaran termasuk ke dalam negara berpenghasilan menengah ke bawah dengan sistem kesehatan yang jauh kurang maju daripada wilayah lain di sekitarnya. Mereka hanya memiliki 8 dokter untuk setiap 10.000 orang, sepertiga dari rasio di Korea Selatan, catat World Bank.
Setelah negara di-lockdown selama tiga minggu, Vietnam mencabut aturan jarak sosial pada akhir April lalu. Saat itu belum dilaporkan adanya infeksi lokal selama lebih dari 40 hari.
Bisnis dan sekolah pun telah dibuka kembali dan kehidupan secara bertahap kembali normal.
Walau angka kasus yang dilaporkan nampaknya tidak sesuai dan menimbulkan keraguan, seorang dokter penyakit menular di salah satu rumah sakit rujukan di Vietna, Huy Thwaites, mengatakan jumlahnya sesuai dengan kenyataan di lapangan.
"Saya mendatangi bangsal (Covid-19) setiap hari, saya tahu kasusnya, saya tahu tidak ada kematian," katanya, dikutip CNN Internasional.
"Jika Anda memiliki penularan kelompok yang tidak dilaporarkan atau tidak terkontrol, maka kita akan melihat kasus di rumah sakit, orang yang datang dengan infeksi dada mungkin tidak terdiagnosis, (tapi) itu tidak pernah terjadi," lajutnya lagi.
Jadi bagaimana Vietnam melawan tren global dan sebagian besar lolos dari momok virus corona? Jawabannya, menurut para ahli kesehatan masyarakat, terletak pada kombinasi berbagai faktor, mulai dari respon awal pemerintah yang cepat untuk mencegah penyebarannya, hingga pelacakan kontak yang ketat dan karantina serta komunikasi publik yang efektif.
Baca Juga: Kematian Akibat Opioid di Kanada Meningkat Selama Pandemi Covid-19
1. Bertindak lebih awal
Vietnam mempersiapkan wabah virus corona berminggu-minggu sebelum kasus pertamanya terdeteksi. Pada saat itu, otoritas Cina dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tidak ada 'bukti jelas; untuk penularan dari manusia ke manusia. Tetapi Vietnam tidak mengambil risiko.
"Kami tidak hanya menunggu pedoman dari WHO. Kami menggunakan data yang kami kumpulkan dari luar dan dalam (negara untuk) memutuskan untuk mengambil tindakan lebih awal," kata Pham Quang Thai, wakil kepala Departemen Pengendalian Infeksi di National Institute of Kebersihan dan Epidemiologi di Hanoi.
2. Pelacakan kontak yang cermat
Tindakan awal ini menentukan terbatasnya penularan masyarakat dan menjaga agar kasus yang dikonfirmasi di Vietnam hanya 16 pada 13 Februari.
Selama tiga minggu, tidak ada infeksi baru, sampai gelombang kedua melanda pada Maret, dibawa oleh warga Vietnam dari luar negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis