Suara.com - Memasuki bulan keenam tahun 2020, negara-negara di seluruh dunia mulai melonggarkan lockdown di tengah pandemi Covid-19. Begitu pula dengan Indonesia yang sebelumnya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Secara bertahap dan tetap menaati protokol kesehatan, aktivitas di ruang publik pun kembali ramai. Hal ini pun membuka sejumlah pertanyaan bagaimana harus tetap aman selama pandemi.
Salah satu dari pertanyaan itu termasuk apakah kita harus menahan napas saat seseorang berada di dekat kita. Sebab, meskipun perlu menghindari aktivitas tidak perlu di luar, kebutuhan untuk bekerja, berbelanja hingga berobat harus dilakukan.
Maka, mungkin secara naluriah Anda akan menahan napas ketika seseorang jaraknya begitu dekat dengan Anda. Namun perlukah hal itu?
Dilansir dari CBC, menurut peneliti tidak ada salahnya untuk menahan napas Anda. Tetapi, mereka juga menunjukkan bahwa itu tidak benar-benar diperlukan.
Sebab, para ahli percaya jika seseorang melewati atau berada di dekat Anda sebentar, tidak akan menularkan virus.
"(Menahan napasmu) mungkin sedikit menguntungkan, tapi kecuali seseorang bernapas tepat di wajahmu atau berbicara dengan lembut kepadamu, itu tidak mungkin menyebarkan virus," kata Michael Curry, seorang profesor dan ruang gawat darurat Universitas BC, dokter di Rumah Sakit Delta.
Sumon Chakrabarti, dokter penyakit menular di Trillium Health Partners pun setuju. Risiko terkena Covid-19 dari seseorang yang secara singkat berjalan dekat Anda adalah "pada dasarnya nol kecuali jika mereka batuk atau bersin langsung di wajah Anda," katanya.
Hal ini ini menegaskan kembali pentingnya menjaga jarak setidaknya enam kaki ketika Anda berada di ruang publik, mengenakan masker, tidak menyentuh wajah dan mencuci tangan sesering mungkin.
Baca Juga: Ahli: Perlu Dialisis Ginjal untuk Lawan Virus Corona Covid-19
Ingatlah bahwa menahan napas mungkin sedikit menguntungkan, itu tentu bukan alasan untuk tidak mengenakan masker wajah, terutama ketika Anda berada di tempat umum.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan