Suara.com - Mungkin banyak yang bertanya-tanya apakah aman untuk bertemu orang lain saat memiliki gejala Covid-19 seperti batuk, demam maupun bersin. Nah, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) minggu lalu mengeluarkan pedoman baru mengenai seseorang dengan gejala Covid-19.
Bagi mereka yang simtomatik dan memiliki gejala Covid-19, agen federal menyarankan menunggu 10 hari sejak gejala pertama kali muncul, termasuk tiga hari tanpa demam, sebelum bertemu orang lain.
Gejala keseluruhan juga harus sudah membaik sebelum keluar dari isolasi mandiri, tambah CDC.
"Bergantung pada saran penyedia layanan kesehatan Anda dan ketersediaan pengujian, Anda mungkin akan diuji untuk melihat apakah Anda masih memiliki Covid-19," kata CDC dikutip dari Fox News.
"Jika Anda akan diuji, Anda bisa berada di sekitar orang lain ketika Anda tidak demam, gejalanya membaik, dan Anda menerima dua hasil tes negatif berturut-turut, setidaknya 24 jam terpisah," tambah mereka.
Bagi mereka yang dites positif Covid-19 tetapi tidak menunjukkan gejala, CDC juga menyarankan menunggu 10 hari sejak Anda dites sebelum melakukan kontak dengan orang lain.
Orang tanpa gejala harus terus menjadi tanpa gejala dalam periode waktu tersebut. Namun, jika mereka mengalami gejala, mereka disarankan untuk mengikuti pedoman yang diuraikan di atas.
Mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, seperti mereka yang menjalani perawatan kanker, mungkin harus menunggu lebih dari 10 hari. Tetapi agen federal menyarankan agar pasien tersebut berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mereka untuk rekomendasi yang lebih pribadi.
"Penting untuk diingat bahwa siapa pun yang memiliki kontak dekat dengan seseorang dengan Covid-19 harus tinggal di rumah selama 14 hari setelah paparan berdasarkan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan penyakit," tambah CDC.
Baca Juga: IDAI: Kasus Covid-19 pada Anak di Indonesia Masih Tinggi
Tapi mengapa harus menunggu 10 hari? Studi yang dirujuk oleh agen federal menemukan bahwa "perkiraan statistik kemungkinan memulihkan virus kompeten replikasi mendekati nol dalam 10 hari."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara