Suara.com - Di tengah pandemi corona Covid-19, survei menemukan bahwa orang-orang menjadi makan lebih sehat. Selain itu, mereka juga lebih sedikit dalam hal membuang makanan.
Dilansir dari Medical Daily, kebijakan lockdown yang terjadi akibat pandemi telah membuat orang tidak punya pilihan selain menjadi kreatif dan banyak akal dengan makanan mereka.
Ini membuat semakin banyak rumah tangga memasak makanan mereka sendiri, makan lebih banyak buah-buahan dan sayur-sayuran serta bahkan lebih sedikit membuangnya.
Temuan ini dibuat melalui analisis jawaban atas survei yang dilakukan oleh 11.000 orang di 11 negara. Responden melaporkan bahwa mereka membeli lebih sedikit makanan siap microwave serta lebih sedikit makanan ringan yang manis dan asin.
"Konsumsi produk-produk asin, lemak dan manis biasanya naik ketika orang-orang di bawah tekanan, tetapi selama pandemi keinginan tinggi ini telah dipenuhi di banyak negara dengan makanan lezat buatan sendiri," kata Charlotte De Backer, ketua FOOMS, sebuah kelompok penelitian di makanan dan media di Universitas Antwerp.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Antwerp bekerja sama dengan U. Ghent dan U. Leuven, juga mengungkapkan bahwa pandemi ini mengubah semakin banyak dari kita menjadi "koki".
Hal ini disebabkan tindakan memasak di dapur menjadi kebiasaan yang lebih umum di negara-negara yang terdampak lockdown. Efeknya, mengarah pada pilihan makanan yang lebih sehat.
Kabar baiknya, menurut De Backer, kebiasaan ini cenderung bertahan lama setelah pandemi karena orang-orang menjadi terbiasa melakukannya setiap hari.
Sebab faktanya, ribuan orang yang kini lebih sering memasak di tengah-tengah lockdown mengatakan bahwa mereka sekarang tidak begitu stres dalam hal memasak dan sekarang merasa lebih kreatif di dapur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan