Suara.com - Penggunaan masker selama wabah virus corona Covid-19 dianggap bisa mengurangi asupan oksigen manusia. Pasalnya, seseorang akan menghirup lebih banyak karbon dioksida sampai menyebabkan hiperkapnia.
Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami pusing, pingsan hingga seolah tercekik karena kekurangan oksigen.
Dilansir oleh Medical News Today, hiperkapnia lebih sering disebabkan oleh hipoventilasi atau gangguan pernapasan akibat tidak cukup oksigen yang masuk ke dalam paru-paru.
Hiperkapnia ini bisa memengaruhi semua orang, terutama orang yang memiliki penyakit paru obstruktif kronis atau COPD, asma dan merokok berat.
Adapun obat yang bisa membantu pernapasan orang dengan hiperkapnia, antara lain:
- Antibiotik untuk mengobati pneumonia atau infeksi pernapasan lainnya
- Bronkodilator untuk membuka saluran udara
- Kortikosteroid untuk mengurangi peradangan di saluran napas
Anda yang mengalami hiperkapnia juga bisa menjalani terapi oksigen secara teratur untuk mengirimkan oksigen ke paru-paru. Terapi oksigen ini bisa membantu menyeimbangkan kadar karbondioksida dalam darah.
Selain itu, Anda juga perlu mengubah gaya hidup untuk mengurangi gejala dan menghindari komplikasi akibat hiperkapnia. Dokter biasanya menyarankan perubahan diet dan aktivitas fisik.
Dokter juga akan mendorong orang dengan hiperkapnia untuk berhenti merokok dan paparan bahan kimia, debu serta asap.
Jika paru-paru atau saluran pernapasan rusak, Anda membutuhkan tindakan operasi. Ada dua pilihan. Pertama, operasi pengurangan volume paru-paru berfungsi untuk menghilangkan jaringan yang rusak. Ada pula operasi transplantasi paru-paru untuk menggantikan organ yang rusak dengan paru-paru sehat.
Baca Juga: Siapa yang Lebih Dulu Bisa Dapat Vaksin Covid-19 Kalau Sudah Ditemukan?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek