Suara.com - Pedoman untuk jaga jarak menjadi salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Namun, masih ada saja masyarakat yang ogah untuk menerapkan pola hidup jaga jarak.
Sebuah studi peer-review yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science menemukan bahwa individu dengan tingkat "sifat gelap" yang lebih tinggi, seperti psikopati, lebih cenderung sengaja mengabaikan protokol yang dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran virus corona.
"Sudah jelas dari laporan di media sangat awal dalam pandemi COVID-19 bahwa beberapa orang menolak saran untuk jarak sosial dan terlibat dalam peningkatan kebersihan," kata penulis studi dan direktur Laboratorium Kepribadian di Whitman College di Walla Walla, Washington, Pavel S. Blagov seperti dilansir dari New York Post.
Hal itu termasuk dengan orang-orang yang batuk, meludah, dan menjilati gagang pintu di depan umum sebagai teknik intimidasi atau pemberontakan.
“Mungkin ada banyak alasan untuk ini, dan saya berpikir bahwa kepribadian mungkin memainkan peran paling tidak di dalamnya,” kata Blagov.
Ia juga mencatat bahwa penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa mereka yang memiliki sifat “gelap” yang kuat (yaitu narsisme, Machiavellianisme, dan psikopati ) "terkait dengan perilaku berisiko kesehatan dan masalah kesehatan.
"Saya berharap mereka akan terlibat dalam perilaku kesehatan selama pandemi," tambah Blagov.
Para peneliti mensurvei 502 orang dewasa AS selama akhir Maret untuk penelitian, baik menilai kepribadian mereka dan mengukur seberapa baik mereka mematuhi protokol yang direkomendasikan seperti jarak sosial.
Baca Juga: Cemas Hadapi New Normal? Studi Oxford Bagikan 3 Strategi Agar Tetap Aman
Sementara sebagian besar peserta melaporkan bahwa mereka bersedia untuk bertindak atas nama melindungi orang yang dicintai dan juga orang asing, beberapa mengatakan mereka mengabaikan saran yang menghentikan penyebaran.
Mereka yang menolak saran itu, menurut Blagov, memiliki tingkat kepribadian psikopat yang lebih tinggi, termasuk neurotisme, disinhibisi (pengambilan risiko), dan kejahatan.
“Orang-orang yang memiliki skor tinggi pada sifat-sifat ini cenderung mengklaim bahwa, jika mereka memiliki Covid-19, mereka mungkin secara sadar atau sengaja mengekspos orang lain terhadapnya,” kata Blagov.
Ada kemungkinan bahwa orang-orang ini adalah penyebar super dan memiliki dampak yang tidak proporsional pada pandemi dengan gagal melindungi diri mereka sendiri dan orang lain.
Meskipun temuan penelitian ini menciptakan narasi yang menarik dan memuakkan, Blagov memperingatkan bahwa masih butuh lebih banyak penelitian.
“Hasilnya tidak berarti bahwa penyakit virus disebarkan hanya oleh orang yang tidak bertanggung jawab atau tidak pengertian. “katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!