Suara.com - Beberapa orang mungkin memiliki kesulitan dalam mengenali wajah orang lain akibat gangguan neurologis. Hal itu dikenal sebagai kondisi prosopagnosia, yang juga disebut kebutaan wajah.
Dilansir dari Healthline, prosopagnosia adalah kelainan otak yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengenali atau membedakan wajah.
Gejala prosopagnosia yang paling umum adalah ketidakmampuan untuk mengenali atau membedakan antara wajah. Ini dapat membuat pembentukan hubungan lebih sulit, baik dalam lingkungan pribadi maupun profesional.
Mungkin sangat sulit bagi orang dengan prosopagnosia untuk mengidentifikasi seseorang yang muncul dalam lingkungan atau konteks yang berbeda dari yang biasa mereka lakukan.
Orang dengan prosopagnosia minor mungkin hanya berjuang untuk membedakan atau mengidentifikasi wajah orang asing atau orang yang tidak mereka kenal dengan baik.
Sedangkan orang-orang dengan prosopagnosia sedang sampai berat perlu berjuang untuk mengenali wajah orang-orang yang mereka lihat secara teratur, termasuk anggota keluarga dan teman dekat.
Pada kondisi yang sangat parah, orang dengan prosopagnosia mungkin tidak mengenali wajah mereka sendiri. Ini dapat menyebabkan kecemasan sosial atau depresi.
Penyebab Prosopagnosia
Prosopagnosia diduga disebabkan oleh kelainan, gangguan atau kerusakan lipatan di otak yang disebut fusiform gyrus kanan. Area di otak ini memainkan peran penting dalam mengoordinasikan sistem saraf yang memengaruhi memori dan persepsi wajah.
Baca Juga: Waspada Tanda Serangan Jantung di Wajah, Ini Temuan Peneliti!
Prosopagnosia juga dapat disebabkan oleh stroke, cedera pada otak, atau beberapa penyakit neurodegeneratif.
Dalam beberapa kasus, orang dilahirkan dengan kebutaan wajah sebagai kelainan bawaan. Dalam kasus ini, tampaknya ada hubungan genetik, seperti yang terjadi dalam keluarga.
Prosopagnosia tidak selalu merupakan gejala standar autisme, namun ditemukan lebih umum pada mereka yang mengidap autisme daripada populasi umum. Sehingga muncul teori bahwa kebutaan wajah mungkin menjadi bagian dari apa yang kadang-kadang mengganggu perkembangan sosial orang dengan autisme.
Penting untuk dicatat bahwa kebutaan wajah bukan disebabkan oleh gangguan penglihatan, ketidakmampuan belajar, atau kehilangan ingatan. Ini masalah khusus dengan mengenali wajah yang bertentangan dengan masalah memori karena tidak mengingat orang tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan