Suara.com - Pakar kesehatan masyarakat AS sekaligus penasihat kesehatan Gedung Putih, Anthony Fauci mengatakan, Amerika Serikat kemungkinan tidak mengalami gelombang kedua wabah virus corona, Sabtu (13/6/2020).
Menurut para peneliti di Universitas John Hopkins di Maryland, AS telah mencatat lebih dari dua juta kasus Covid-19 dan lebih dari 117.000 kematian.
Banyak ahli khawatir upaya untuk membuka kembali ekonomi negara dan aksi massa yang beberapa minggu ini terjadi dapat berkontribusi pada lonjakan kasus virus corona kedua.
Tetapi Fauci, yang menjabat sebagai direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), mengatakan peningkatan kasus di beberapa negara belum tentu mengindikasikan 'lonjakan kedua' infeksi Covid-19.
"Ketika Anda melihat adanya peningkatan pasien rawat inap, itu adalah situasi pasti yang harus diperhatikan," katanya, dikutip dari The Guardian.
Menurutnya, gelombang kedua atau peningkatan kasus besar-besaran dapat terjadi apabila ada pemicunya. Karena itu, ia menasihati orang-orang untuk tetap menjaga jarak dan memakai masker di depan umum.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan hampir 80% orang Amerika telah melakukan jarak sosial bulan lalu, dan 74% memakai masker.
Mereka juga mengatakan, pihaknya tidak akan melaporkan peningkatan mencolok dalam pasien rawat inap Covid-19 tetapi tetap akan memantau angka secara ketat.
Berdasarkan catatan, infeksi baru sekarang berada pada level terendah di seluruh AS.
Baca Juga: Muncul Mutasi Corona Baru, Penularannya 10 Kali Lebih Cepat dari Covid-19
"Kami adalah negara nomor satu dalam hal infeksi... dan sekarang kami adalah negara terakhir dalam hal tingkat penularan," kata Gubernur New York, Andrew Cuomo.
"Itu karena orang New York menjadi lebih baik. Mereka pintar. Mereka disiplin. Mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan, dan kita perlu terus melakukannya," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis