Suara.com - Anak-anak akan mengalami banyak perubahan fisik ketika memasuki fase pubertas. Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah pertumbuhan tinggi badan, yang terlihat sejak remaja.
Dokter spesialis anak Dr. Reni Wiganti Sp.A (K) mengatakan sekitar 15 sampai 20 persen tinggi badan mengalami pertumbuhan selama masa remaja. Dan secara umum, anak perempuan lebih dulu mengalami pertumbuhan tinggi.
"Anak perempuan akan lebih dulu mengalami pertimbuhan tinggi tapi dia juga akan duluan berhenti. Anak laki-laki akan bertambah tinggi belakangan tapi puncak pertambahannya akan lebih tinggi setelah itu dia akan terus bertambah selama 2-3 tahun setelah anak perempuan berhenti bertumbuh," papar Reni dalam webinar IDAI, Minggu (14/6/2020).
Fisik anak laki-laki dan perempuan akan cenderung sama hingga saat akhir sekolah dasar, kata Reni. Begitu masuk masa pubertas saat itu lah perubahan mulai terlihat.
Reni menjelaskan bahwa usia pubertas anak lelaki antara rentang usia 9-14 tahun dengan rata terjadi pada umur 12 tahun. Sedangkan perempuan lebih dulu yakni usia 8-13 tahun dengan kebanyak terjadi pada usia 11,5 tahun.
Namun orangtua juga harus hati-hati karena masa pertumbuhan tinggi badan anak bisa terlambat jika asupan nutrisi tidak menyeimbangkan aktivitas energi remaja.
"Pertumbuhan bisa melambat jika terjadi kekurangan makanan. Atau sebenarnya makanan cukup tapi penggunaan energi meningkat tapi tidak diimbangi asupan makanan. Jadi jangan dibalik, anak terlambat tinggi karena banyak gerak. Justru nutrisinya yang harus diseimbangkan," paparnya.
Perubahan pertumbuhan fisik lainnya yakni, anak laki-laki akan tumbuh pesat dengan bertambahnya jaringan otot yang kebih banyak daripada jaringan lemak. Dan masa tumbuh tanpa lemak anak laki-laki juga akan lebih banyak dibandingkan anak perempuan.
"Pada akhirnya usia dewasa memang jumlah jaringan lemak tubuh akan kebih tinggi pada perempuan sekitar 23 persen dan 15 persen laki-laki," ujar Reni.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Tinggi Badan Ungkap Kepribadian, Berapa Tinggi Badanmu?
Hal itu juga akan mempengaruhi berat badan ideal ketika anak beranjak dewasa. Reni mengatakan, sekitar 50 persen berat badan ideal saat dewasa dicapai saat remaja.
Sehingga pencapaian berat badan ideal sangat dipengaruhi dengan asupan makanan dan penggunaan energi.
Berita Terkait
-
5 Rangkaian Skincare Murah untuk Remaja, dari Sabun Cuci Muka sampai Sunscreen
-
Mengapa Remaja Perempuan Jadi Target Favorit Kekerasan Digital? Yuk Simak!
-
7 Pilihan Lip Tint Warna Natural untuk Remaja, Glow Up Alami Modal Rp15 Ribuan
-
Dramatis! Pelajar SMP Terseret Arus Deras Kali di Koja, Aksi Heroik Bhabinkamtibmas Selamatkan Nyawa
-
Umur 15 Tahun Sebaiknya Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini 5 Pilihan Aman Mulai Rp12 Ribuan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif