Suara.com - Tatanan hidup baru alias new normal sudah diterapkan pemerintah. Beberapa sektor ekonomi juga kembali dibuka, termasuk mal dan pusat perbelanjaan, hingga tempat wisata.
Tentunya, banyak orang tak sabar untuk kembali ke kehidupan normal seperti sebelum pandemi Covid-19. Boleh saja, tapi kita tetap perlu ingat pada protokol kesehatan, mengingat pandemi ini sesungguhnya belum berakhir. Memakai masker, menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan jadi sebuah kewajiban yang harus dilakukan.
Nah, dari beberapa sektor usaha yang kembali dibuka saat new normal, berikut tempat-tempat yang berisiko tinggi tularkan Covid-19, sehingga Anda perlu waspada. Ini dia, mengutip Healthline, Selasa (16/6/2020).
1. Bar
Kita tentu sudah sangat rindu bersosialisasi dan bertemu dengan sahabat lama. Tapi sayangnya, para ahli mengatakan bar adalah salah satu tempat yang sangat berisiko selama pandemi, lantaran bar dirancang agar orang berkumpul saling berdekatan.
"Contoh paling umum adalah bar yang ramai dengan orang-orang yang harus berbicara keras karena berisik dan entah membuka atau melepas masker untuk berbicara makan dan minum," kata Dr. Jeff Pothof, Kepala Petugas UW Health Madison, Wisconsin.
2. Konser, Gereja, dan Bioskop
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan untuk tidak melakukan pertemuan 10 orang atau lebih karena berisiko menularkan Covid-19. Konser, layanan keagamaan termasuk di dalam kategori ini.
"Kurangi risiko Anda dengan selektif saat memilih tempat. Cobalah teliti lebih jauh berapa orang yang diizinkan hadir di teater pertunjukkan, apakah ada jarak kursi yang sudah di atur," ungkap Carol Winnet, MPH, MSE, Pakar Kesehatan Masyarakat.
Baca Juga: Kasus Corona Singapura Tertinggi, Ikan Salmon Diduga Jadi Sumber Penularan
3. Kolam renang umum dan pantai
Kurangnya jarak fisik di kolam dan pantai menjadi perhatian. Kita cenderung tidak sadar kolam menjadi sangat sepi dan ramai sebelum menyadarinya.
"Jika Anda menemukan tidak bisa memakai masker, untuk makan dan minum, dan Anda juga tidak bisa menjaga jarak dari orang lain, maka saatnya Anda menghindar," kata Dr. Kierstin Kennedy, Kepala Kedokteran RS. Universitas Alabama, Birmingham.
4. Transportasi umum
Entah itu MRT, bus, kereta api, dan pesawat adalah tempat yang sulit untuk menjaga jarak fisik. KRL Indonesia, misalnya, saat jam sibuk sangatlah padat dan berdesakkan.
"Ini meningkatkan kemungkinan menularnya tetesan air liur saat berbicara dari penumpang ke penumpanh lain saat bersin, batuk, ataupun berbicara," jelas Tony Abate, Ahli Transmisi Virus Udara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara