Suara.com - Pengelola Museum Sejarah Jakarta yang berlokasi di Tamansari, Jakarta Barat, mempersingkat jam kunjungan saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menuju normal baru.
Kasatpel Museum Sejarah Jakarta, Istiqomah Armitawati menyebutkan, demi mematuhi protokol kesehatan, pihaknya membatasi operasional museum dan keluar-masuk pengunjung.
"Jam buka dipersingkat. Kalau sebelum pandemi mulai jam 8 sampai jam 5 sore. Untuk selama PSBB transisi ini mulai jam 9 sampai jam 3 saja," kata Istiqomah di Jakarta, Senin (15/6/2020).
Istiqomah menjelaskan, Museum Sejarah Jakarta telah kembali dibuka sejak Senin (8/6) pekan lalu. Kapasitas pengunjung di museum tersebut dikurangi setengahnya agar tak terjadi antrean pengunjung.
"Pembatasan dalam satu waktu kisaran 250 orang. Jadi kalau, misal, ada pengunjung yang akan masuk ketika kapasitas sudah maksimal, maka tunggu ada yang keluar dulu," ujar dia.
Kendati demikian, pengunjung yang datang ke Museum Sejarah Jakarta sejak dibuka kembali pekan lalu tak pernah mencapai 250 orang.
Sedangkan pada Minggu (14/6/2020), kurang lebih 100 orang mengunjungi museum tersebut.
Sesuai aturan maka untuk di hari Senin, Museum Sejarah Jakarta tak beroperasi dan beroperasi Selasa hingga Minggu dengan penyesuaian di masa PSBB transisi. (Antara)
Baca Juga: Sepekan Transisi New Normal, Pasien Corona Jakarta Hampir Tembus 9 Ribu
Berita Terkait
-
Rasakan Pengalaman Nonton Thriller yang Unik di Film Antologi Pembunuhan Bertajuk 'New Normal'
-
Ulasan Film New Normal, Ketakutan yang Muncul di Kehidupan Sehari-hari
-
5 Film Wajib Tonton di Akhir Pekan, Ada Ancika hingga New Normal
-
3 Fakta New Normal, Film Korea Bergenre Horor yang Dibintangi Minho SHINee
-
Dirut Kharaba Digdaya: Komunikasi Corporate Jadi Modal Pengusaha Pimpin Perusahaan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan