Suara.com - Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus infeksi Covid-19 terbanyak di dunia. Menurut data worldometers, Sabtu (20/6/2020) kasus infeksi virus corona jenis baru di Amerika lebih dari hampir 2,3 juta.
Tapi sebenarnya, bagaimana sih penanganan Covid-19 di negara adikuasa tersebut?
Jurnalis sekaligus Penulis Amerika Ian J Morse mengungkap bagaimana saat virus corona pertama kali terdeteksi, pemerintah AS langsung mengerahkan para ilmuwan dan ahli sains untuk berkuasa menentukan langkah.
"Tapi memang pada waktu kasus masuk ke sini, langsung semua peneliti, langsung ke tempat posisi untuk menguasai situasi. Semua pejabat, mereka langsung mendengarkan peneliti, jadi tidak mengabaikan peneliti," ujar Ian dalam acara webinar Populi Center SMART FM, Sabtu (20/6/2020).
Ian mengatakan para ilmuwan dan peneliti langsung diberikan kesempatan untuk menentukan kebijakan teknis kepada masyarakat. Para ilmuwan langsung meneliti, menentukan skenario penanganan virus di tengah masyarakat.
"Jadi pejabat di sini langsung mendengarkan peneliti, peneliti mengambil alih teknis kebijakan, kalau di kota ini (Texas) hanya 500 kematian, itu sangat rendah dibanding kota besar New York dan sebagainya," ungkap Ian.
Meskipun masyarakat dunia mengkritisi bagaimana Presiden Trump dinilai arogan karena tidak pernah menunjukkan wajahnya dengan masker dan tidak memberi contoh yang baik. Hal itu diakui Ian, karena Presiden AS ingin menunjukan kesan maskulin.
"Sebenernya semua orang sudah tahu Trump terlalu lebih suka terlihat seperti maskulin, oh saya lebih kuat daripada virusnya," cerita Ian.
Di sisi lain, Ian bercerita bagaimana masih ada masyarakat AS yang ogah memakai masker meski telah diimbau ketika masuk ke toko dan tempat-tempat lainnya. Kalau sudah begitu, mereka akan diusir dan diminta kembali ke jalan.
Baca Juga: Jadi Pionir, Perusahaan Ini Uji Coba Obat Covid-19 dari Plasma Sapi
"Tadi semua berkaitan dengan kasus orang tidak memakai masker, sengaja tidak mau pakai walau dipaksa. Jadi kalau mau masuk toko kecil, toko besar ada yang bilang pakai masker, kalau tidak pakai masker harus dibuang ke jalan lagi, tidak boleh masuk," tutup Ian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya