Suara.com - Di tengah infeksi virus corona yang masih menjadi pandemi saat ini, Indonesia juga mengalami wabah penyakit lain yang tak kalah berbahaya, yaitu demam berdarah.
Kementerian Kesehatan mencatat bahwa puncak penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu biasanya terjadi setiap bulan Maret. Tetapi hingga Juni ini, jumlah penambahan kasus demam berdarah di Indonesia masih tinggi.
"Kami melihat penambahan kasus sampai bulan Juni, kasus masih banyak. Angka ini agak berbeda dari tahun sebelumnya. Sampai hari ini kita masih menemukan 100 sampai 500 kasus per hari," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dalam konferensi pers melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (22/7/2020).
Total kasus demam berdarah hingga Juni 2020, lanjut Nadia, sebanyak 68 ribu. Sebaran penyakit itu terjadi di 460 Kabupaten/Kota, di mana 439 di antaranya juga terdapat kasus Covid-19.
"Jadi ini infeksi ganda," kata Nadia.
Ia menambahkan, jumlah kasus demam berdarah terbanyak bahkan terjadi di provinsi yang juga infeksi terhadap virus corona cukup tinggi. Seperti Jawa Barat, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.
Angka kematian akibat demam berdarah juga masih tinggi, menurut Nadia. Yakni mencapai 346 kasus. Meski begitu, angka tersebut sebenarnya sudah sesuai target karena tidak sampai 1 persen dari total kasus yang ada.
"Kita sebenarnya sudah bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian. Bahkan kita sudah tercapai angka kematian diturunkan sampai di bawah satu persen. Target kita setelahnya tentu tidak ada kematian lagi," ucapnya.
Nadia menyampaikan bahwa pasien Covid-19 berisiko juga terkena demam berdarah.
Baca Juga: Suti Karno Menderita Demam Berdarah, Ketahui Tanda Awal Penyakit Ini!
"Karena prinsipnya demam berdarah sampai sekarang belum ada obatnya, vaksin belum terlalu efektif. Salah satu pencegahan penularan melalui menghindari gigitan nyamuk," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!