Suara.com - Beberapa orang di Indonesia sudah mulai kembali ke kantor, sejak pemerintah telah memberlakukan kebijakan new normal. Namun tetap, ada satu tempat di kantor bisa menjadi salah satu tempat penyebaran Covid-19, yaitu lift.
Penelitian menunjukkan virus corona Covid-19 menyebar dengan sangat optimal di ruangan yang tidak berventilasi baik. Terutama dalam lift orang sulit menjaga jarak minimal satu meter dalam waktu lama.
Linsey Marr, seorang ilmuwan aerosol di Virginia Tech, mengatakan kemungkinan benar jika lift yang penuh sesak dan orang menggunakannya dalam waktu lama dapat menjadi tempat penyebaran di kantor.
Berikut ini cara menurunkan risiko penyebaran Covid-19 ketika naik lift, menurut para ahli dilansir dari Insider:
1. Batasi seberapa banyak Anda berbicara
"Ada kemungkinan besar berbicara menyebabkan penularan virus melalui udara di ruang lingkup terbatas," catat para peneliti.
Jadi membatasi seberapa banyak Anda berbicara ketika naik lift dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama dapat membantu mengurangi risiko.
2. Memakai masker
Mengingat adalah ruangan terbatas dan ventilasi buruk, sangat penting untuk mengenakan masker saat menggunakannya.
Baca Juga: Usai Covid-19, Banyak yang Ingin Gabungkan Bekerja dari Rumah dan Kantor
Memperpendek waktu penggunaan juga mengurangi risiko penularan, kata mereka.
3. Jarak sosial sejauh mungkin
Menurut William Schaffner, seorang profesor kedokteran pencegahan di Universitas Vanderbilt, jumlah orang dalam ruang tertentu dan seberapa dekat mereka pada satu sama lain adalah masalah risiko penularan virus corona.
Itu sebabnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan untuk membatasi pengguna lift agar mereka dapat menjaga jarak setidaknya dua meter.
4. Jangan gunakan tangan untuk menekan tombol
Meski tidak umum, seseorang dapat terkena virus corona jika menyentuh permukaan atau benda yang terdapat partikel virus di atasnya dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh