Suara.com - Anak yang telah didiagnosa memiliki alergi susu sapi harus menghindari produk apa pun yang mengandung protein susu sapi.
Bahkan jika anak itu masih mendapatkan ASI, maka ibu juga harus menghindari konsumsi makan dan minum yang mengandung protein susu sapi.
"Tidak ada istilahnya diberikan sedikit-sedikit kalau sudah dinyatakan alergi susu sapi," kata Konsultan Alergi dan Imunologi Anak prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA (K) dalam webinar, Kamis (25/6/2020).
Menurut Budi, ASI merupakan nutrisi terbail bagi anak. Namun jika anak dengan alergi susu sapi tidak bisa mendapatkan ASI karena alasan medis, maka anak boleh mendapatkan susu formula khusus.
"Kalau gejala yang terjadi ringan sedang maka susu formula yang diberikan harus terhidrolisat ekstensif," kata Budi.
Ia menjelaskan bahwa susu formula terhidrolisit merupakan susu sapi yang diolah, dipanaskan kemudian dihidrolisis sehingga protein susu sapi akan terpotong-potong. Susu yang sudah dihidrolisat akan terbagi jadi tiga macam yaitu parsial, ekstensif, dan asam amino.
"Kalau parsial masih ada protein rantai panjang. Kalau ekstensif rantainya pendek. Sementara yang asam amino rantainya sudah terpisah," ujarnya.
Susu formula asam amino itu yang diberikan kepada intoleran susu sapi dengan gejala berat. Namun diakui Budi kedua susu formula itu sulit didapat dan mungkin juga harganya mahal. Sehingga ia memberikan alternatif lain yaitu susu formula soya atau kedelai.
"Kemudian pengobatan dilakukan sesuai dengan penyakit yang muncul. Saat anak sudah dapat makanan tambahan usia enam bulan, perhatikan setiap kali anak konsumsi makanan olahan apakah mengandung produk susu sapi," tuturnya.
Baca Juga: Mengganti Susu Sapi dengan Kambing Bisa Kurangi Risiko Kembung
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!