Suara.com - Satu insiden yang berhubungan dengan penyalahgunaan hand sanitizer kembali terjadi. Kali ini, korban berasal dari New Mexico, Amerika Serikat.
Departemen Kesehatan New Mexico mengabarkan setidaknya ada tiga orang meninggal dan satu orang mengalami buta permanen akibat keracunan metanol setelah meminum cairan pembersih tangan, sedangkan tiga orang lainnya juga dalam kondisi kritis.
"Ketujuh orang itu diyakini mengonsumsi cairan pembersih tangan yang mengandung metanol" kata sumber, dilansir CNN Internasional.
Kasus-kasus ini dilaporkan ke New Mexico Poison Control selama beberapa minggu sejak Mei, kata pejabat kesehatan. Namun, mereka tidak memberikan rincian tambahan tentang para korban atau di mana insiden ini terjadi.
"Jika Anda merasa mungkin telah menggunakan atau mengonsumsi cairan pembersih tangan yang mengandung metanol, silakan segera mencari perawatan medis," kata Kathy Kunkei, Menteri Kesehatan Negara.
"Penangkal keracunan metanol tersedia, tetapi semakin cepat seseorang dirawat karena keracunan metanol, semakin baik peluang untuk sembuh," sambungnya.
Beberapa orang diketahui menggunakan pembersih tangan untuk mabuk karena kandungan alkoholnya. Itulah sebabnya pembersih tangan dilarang di sebagian besar penjara karena kekhawatiran tahanan akan meminumnya atau menggunakannya untuk menyalakan api.
Berdasarkan Chemicals.co.uk, metanol seharusnya tidak pernah dicerna, dihirup, atau bahkan bersentuhan dengan kulit. Bahkan, dosis yang sangat kecil dapat menyebabkan kebutaan dan bisa berakibat fatal.
Umumnya, kandungan alkohol di dalam hand sanitizer adalah etanol atau etil alkohol. Biasanya juga disebut dengan alkohol murni atau alkohol absolut.
Baca Juga: Demi Kesehatan, Ahli Rekomendasikan Hanya Minum Segelas Alkohol per Hari
Etanol juga banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan kimia yang terkandung di dalam parfum, minuman beralkohol legal hingga obat-obatan.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS atau Foods and Drugs Administration (FDA) mencatat metanol dapat menyebabkan dampak buruk, seperti mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan, kejang permanen, dan bisa menyebabkan koma, kerusakan pada sistem saraf hingga kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!