Suara.com - Setiap tahun, sekitar 145.600 orang didiagnosis menderita kanker usus besar di Amerika Serikat. Dari jumlah tersebut, sekitar 51.000 atau 35 persen pasien meninggal dunia.
Dilansir dari Babamail, kanker kolektoral atau usus besar adalah yang paling mematikan kedua setelah kanker paru-paru, meskipun tingkat kelangsungan hidup meningkat secara dramatis jika terdeteksi pada tahap awal.
Ada berbagai faktor risiko untuk kanker kolorektal, termasuk merokok, peradangan usus kronis, obesitas, gaya hidup yang kurang gerak, dan juga pilihan makanan. Beberapa makanan meningkatkan kemungkinan mengembangkan kanker kolorektal, seperti daging merah dan olahan.
Sementara beberapa penelitian bertujuan untuk menunjukkan korelasi antara diet dan kanker. Tim spesialis kesehatan masyarakat terutama dari Harvard TH Chan Public Health School dan Harvard Medical School memutuskan untuk melihat bagaimana makanan memengaruhi perkembangan polip adenomatosa jinak di usus bagian bawah.
Hal tersebut penting untuk mencegah kanker kolorektal karena pertumbuhan non-kanker ini juga dikenal sebagai adenoma yang dapat berkembang menjadi tumor ganas jika tidak diobati.
Menggunakan populasi yang luas dari 32.606 pria dan 55.743 wanita yang telah menjalani endoskopi antara tahun 1986 dan 2012, mereka diminta menentukan satu pilihan diet tertentu yang tampaknya memiliki efek dramatis pada pembentukan polip, yakni yogurt.
Dari populasi pengujian, pria yang memiliki dua atau lebih porsi yogurt per minggu 19 persen lebih rendah untuk mengembangkan adenoma di usus bagian bawah dan 26 persen lebih kecil untuk mengembangkan adenoma risiko tinggi yang terkait dengan kemungkinan timbulnya kanker.
Sayangnya, efek tersebut tidak dapat direproduksi pada peserta wanita. Para peneliti berasumsi, hal tersebut terjadi karena pria dengan adenoma memiliki usus yang lebih permeabel, sehingga memungkinkan untuk menyerap yogurt lebih baik daripada wanita.
Mekanisme mengapa yogurt muncul untuk mengurangi pembentukan polip pada pria tidak sepenuhnya dipahami.
Baca Juga: Berisiko Kanker Usus, Ini Deretan Bahaya Sering Menahan BAB
Tetapi peneliti percaya alasan pria bisa mendapatkan manfaat dari yogurt karena kombinasi faktor probiotik dalam yogurt yang mengurangi kadar karsinogen dalam usus. Serta adanya efek anti-inflamasi yogurt yang berdampak pada usus dan pengaruhnya dalam memperkuat dinding pencernaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit