Suara.com - Ada banyak pasien yang mungkin harus menunda pengobatan dan tindakan operasi akibat pandemi virus corona Covid-19. Kondisi ini pun diperkirakan akan kembali normal dalam kurun waktu 2 tahun.
Royal College of Physicians (RCP) mengatakan pentingnya untuk jujur kepada pasien tentang lamanya waktu yang mereka butuhkan untuk kembali normal.
Berdasarkan data NHS dilansir dari Telegraph, jumlah pasien yang menunggu satu tahun lebih untuk operasi telah meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Banyak prosedur medis sekarang yang dilakukan jauh lebih lama dari sebelumnya, karena perlunya waktu ekstra untuk mengendalikan infeksi dan penyebaran Alat Pelindung Diri (APD).
Sementara itu, jumlah tempat tidur di bangsal telah dikurangi untuk memungkinkan jarak sosial antar pasien.
RCP sendiri mensurvei 19 spesialisasi medis untuk meminta petugas medis ketika mereka mengharapkan layanannya kembali normal.
Hasilnya, sebanyak 70 persen petugas medis berpikir situasi ini akan kembali normal dalam 12 bulan atau setahun. Kemudian, seorang dokter mengatakan new normal artinya petugas kembali mengelola daftar tunggu pasien yang membutuhkan tindakan dan kembali menstabilkan layanan.
Sementara khusus layanan masalah pernapasan yang terdampak pandemi virus corona Covid-19, sebagian besar petugas medis berpendapat perlu waktu 2 tahun untuk layanannya kembali pulih.
Sedangkan dokter yang bekerja di layanan kardiologi memperkirakan butuh waktu 18 hingga 21 bulan lagi untuk menstabilkan layanan medisnya pasca Covid-19.
Baca Juga: Acara Wisuda SMA Munculkan Klaster Baru, 13 Orang Positif Covid-19
Profesor Andrew Goddard, presiden Royal College of Physicians mengatakan bahwa dalam jangka pendek, petugas medis haru tetap memprioritaskan pasien.
"Kita juga harus jujur dengan pasien bahwa keadaan akan lebih lama untuk kita membuat layanan medis kembali normal," jelas Andrew Goddard.
Andrew juga mengatakan publik pun memainkan peran penting dalam mengendalikan pandemi virus corona Covid-19. Langkah yang bisa dilakukan yakni menjaga jarak sosial dan memakai masker untuk mencegah penularan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah