Suara.com - Persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 44 persen. Angka itu merupakan akumulasi dari 34 provinsi yang ada.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa paling tinggi angka kesembuhan di suatu provinsi ada yang mencapai hingga di atas 80 persen.
"Ada lebih dari 13 provinsi yang angka sembuhnya bahkan sudah di atas 70 persen. Ada yang 86 persen. Walaupun ada juga yang provinsi angka sembuhnya baru 12 atau hampir 13 persen. Ini artinya kita harus lihat angka Indonesia akumulasi dari seluruh Provinsi," kata Yuri dalam siaran konferensi virtual BNPB, Kamis (2/6/2020).
Yuri menyampaikan, provinsi paling tinggi angka kesembuhannya di Bangka Belitung sebesar 86,5 persen. Demikian juga provinsi DI. Yogyakarta dan Lampung yang dia atas 80 persen.
"Yang masih rendah Maluku Utara. Karena kita tahu ledakan kasusnya baru kita dapatkan dalam dua hari terakhir. Karena itu dalam dua hari ini lah tingkat hunian rumah sakitnya naik," katanya.
Menurut Yuri, faktor angka kesembuhan naik karena perawatan rumah sakit kepada pasien lebih baik. Ini disebabkan karena beban layanan rumah sakit, salah satu indikatornya tingkat hunian tempat tidurnya hanya terisi setengahnya. Rata-rata nasional hanya 55,6 persen.
"Artinya sumber daya yang ada, tenaga kesehatan bisa lakukan layanan perawatan secara optimal, tidak terlalu capek. Kemudian kita sudah lihat masyarakat semakin bagus merespon. Sehingga yang masuk ke rumah sakit kebanyakan dengan gejala ringan yang sedang, jarang yang berat," tuturnya.
Jika dibandingkan dengan negara lain, tambah Yuri, angka kesembuhan di Indonesia memang masih di bawah angka global yang telah di atas 50 persen. Belum lagi dibandingkan negara yang sudah lebih dahulu terdampak Pandemi, memang angka sembuhnya sudah jauh lebih tinggi.
"Misal Jepang angka sembuhnya di atas 90 persen. Tapi kalau negara yang masih mengawali pandemi seperti Brasil, angkanya masih jauh di bawah kita. Artinya sebenarnya ini gambaran bahwa beban layanan rumah sakit dan kesadaran masyarakat untuk segera mengakses layanan kesehatan, itu juga jadi kunci dari kontribusi angka," ucap Yuri.
Baca Juga: AS Borong 90 Persen Stok Remdesivir Dunia, Dipercaya Mampu Atasi Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan