Suara.com - Perut buncit tidak hanya memperburuk penampilan, tetapi juga berbahaya untuk kesehatan Anda. Karena itu, banyak orang akan melakukan berbagai cara untuk menghilangkan lemak perut.
Dave Smith, profesional kebugaran terkemuka sekaligus pemilik Make Your Body Work, merekomendasikan langkah pertama mengurangi lemak perut yang berbahaya dengan memngonsumsi makanan anti-inflamasi.
"Ketika tubuh berurusan dengan peradangan, hampir tidak mungkin untuk melepaskan lemak visceral," kata Dave Smith dikutip dari Express.
Dave merekomendasikan makan 9 porsi buah dan sayuran per hari, pastikan 6 di antaranya adalah sayuran.
"Banyak penyakit utama yang mengganggu kita, termasuk kanker, panyakit jantung, diabetes, radang sendi dan alzheimer telah dikaitkan dengan peradangan kronis," jelas Harvard Medical School.
Organisasi kesehatan itu juga menunjukkan buah anti-inflamasi termasuk tomat, stroberi, blueberry, ceri dan jeruk.
Sedangkan, sayuran anti-inflamasi termasuk sayuran hijau dan berdaun seperti kangkung, bayam dan sayuran collard. Contoh lainnya dari sayuran hijau, termasuk kol, selada air, selada dan lobak.
Langkah kedua, Dave menyarankan untuk minum lebih banyak air untuk meluruhkan lemak visceral. Karena, banyak orang mungkin sulit minum banyak air.
"Saya sering memberi tahu klien saya mengenai pentingnya minum lebih banyak air dan meyakinkan mereka bhawa saya selalu minum lebih dari cukup," kata Dave.
Baca Juga: Penelitian Ungkap Bagaimana Masker Wajah Cegah Penyebaran Virus Corona
Anda bisa mengetahui jumlah air yang dikonsumsi dengan membagi dua jumlah berat badan Anda. Misalnya, seseorang memiliki berat badan 76 kg, maka ia perlu minum 84 ons per hari.
Ukuran 84 ons air itu setara dengan meminum lebih dari 2 liter air atau 11 gelas sehari. Jadi, orang tersebut perlu minum air sebanyak 11 gelas hari.
Langkah ketiga, Dave menyarankan olahraga teratur untuk mengurangi lemak di perut. Dalam hal ini, Anda tidak perlu olahraga terlalu berat.
"Anda perlu berolahraga secara konsisten. Tetapi, tidak perlu olahraga dalam intensitas tinggi yang bisa membuat tubuh stres dan mengalami peradangan kronis," kata Dave.
Dave membuktikan bahwa melakukan terlalu banyak olahraga kardio bisa berdampak negatif pada metabolisme dan hormon Anda. Kondisi inilah yang menyebabkan sulitnya meluruhkan lemak visceral.
Selain itu, Dave percaya terlalu banyak memfokuskan waktu dan energi pada latihan perut, seperti sit up. Karena, itu adalah cara yang tidak efektif untuk melepaskan topi perut yang berbahaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan