Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 tidak hanya memengaruhi aktivitas harian masyarakat, tetapi juga banyak masalah kesehatan lainnya. Para ahli telah memeringatkan pandemi virus corona ini bisa mengakibakan 35 ribu kematian akibat kanker.
Perkiaraan kondisi ini bisa mengakibatkan sebanyak 6.500 pasien kanker paru-paru, 5.500 pasien kanker usus dan 3.200 pasien kanker payudara meninggal dunia.
Deborah James, pasien kanker stadium 4 telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menyelidiki masalah ini pada episode Cancer Crisis Inggris di BBC.
Saat pandemi virus corona Covid-19 terjadi, tentu banyak layanan medis biasa yang tertunda, seperti skrinning dan pengobatan kanker demi mencegah penularan virus.
Saat ini lebih darri 500 ribu orang meninggal dunia karena Covid-19. Tetapi, para ahli memeringatkan bahwa masa isolasi mandiri selama wabah virus corona bisa menyebabkan lebih banyak kematian akibat kondisi lain, salah satunya kanker.
"Kami merasa bahwa kondisi terburuk akibat pandemi ini bisa meningkatkan kematian akibat kanker pada tahun berikutnya," jelas Profesor Mark Lawler, di Queen's University dikutip dari The Sun.
Mark Lawler mengatakan sebanyak 2.200 orang bisa meninggal dunia karena kanker prostat dan kanker kandung kemih. Bahkan kedua jenis kanker itu bisa menjadi kanker paling parah keempat dan kelima, setelah kanker paru-paru, usus dan payudara.
"Kami tinggal di rumah untuk melindungi diri dan meratakan kurva kasus Covid-19. Tapi, kondisi ini menakutkan untuk kondisi pasien kanker," kata Deborah.
Deborah mengaku ada banyak temannya yang menderita kanker terpaksa harus menunda perawatannya hingga membatalkan jadwal operasi.
Baca Juga: Ratusan Ilmuwan Desak WHO Cabut Rekomendasi, Sebut Corona Tersebar di Udara
"Salah satu sahabat kanker saya, Kelly meninggal beberapa minggu lalu setelah kemo dihentikan karena Covid-19. Dia sudah berusia 31 tahun," jelas Deborah.
Menurut Deborah, seharusnya kanker yang diderita oleh kelly bisa disembuhkan. Di sisi lain, Deborah juga tidak tahu berapa lama waktu yang dimiliki bila tak ada pandemi virus corona.
Beruntungnya, Deborah masih bisa melanjutkan perawatan kankernya selama masa isolasi, setelah tes darah menunjukkan tumornya meningkat.
Selain pengobatan yang terhambat, pandemi virus corona juga memengaruhi rujukan mendesak akibat kanker dan skrinning terganggu. Sekitar 2 juta orang telah melewatkan skrinning kanker payudara, usus dan serviks.
Namun, Peter Johnson, direktur klinis nasional untuk kanker di NHS England mengatakan sulit untuk menilai penyebab kematian pasien kanker, mungkinkan itu dampak pandemi virus corona atau lainnya.
Berita Terkait
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Acil Bimbo Tutup Usia 82 Tahun, Indonesia Kehilangan Maestro Musik Religi
-
7 Tanda Awal Kanker Kulit yang Sering Diabaikan, Wajib Kamu Waspadai!
-
Bikin Cemas Se-Indonesia, Vidi Aldiano Ungkap Kondisi Terkini: Insya Allah Baik-Baik Aja
-
Kanker Usus! Dokter Ungkap Biang Keladinya Sering Kita Konsumsi
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!