Suara.com - Setelah aturan di rumah aja mulai dilonggarkan, banyak orang olahraga bersepeda meski pandemi virus corona Covid-19 belum usai.
Selain menjadi olahraga favorit banyak orang sekarang ini, bersepeda juga ideal bagi orang yang lebih tua. Tapi, bersepeda terlalu sering atau lama juga bisa menimbulkan masalah kesehatan seksual pria.
Menurut Harvard Special Health Report, studi penuaan pria Massachusetts menemukan bahwa bersepeda bisa merusak saraf dan menekan arteri penis pada kondisi tertentu.
Hal tersebut bisa menyebabkan masalah disfungsi ereksi pada pria. Seorang pria berisiko mengalami kondisi ini bila bersepeda lebih dari 3 jam seminggu.
Faktor lain yang menguatkan bahwa bersepeda bisa menyebabkan disfungsi ereksi, karena kursi atau dudukan sepeda memberikan tekanan konstan pada perineum, area antara alat kelamin dan anus.
Tekanan itulah yang bisa membahayakan saraf dan memperlambat aliran darah untuk sementara. Kondisi ini juga bisa menyebabkan kesemutan atau mati rasa pada penis sampai akhirnya mengakibatkan disfungsi ereksi.
Sebenarnya, studi obesrvasional 2014 dalam Journal of Men's Health menemukan bahwa bersepeda tidak menimbulkan ancaman kesehatan serius, seperti disfungsi ereksi atau infertilitas.
Namun, para peneliti telah mensurvei sekitar 5.300 pengendara sepeda laki-laki dengan mengisi kuesioner untuk mengetahui berapa lama mereka bersepeda per minggu dalam 5 tahun terakhir. Kini, mereka pun telah mengalami gejala disfungsi ereksi dan masalah infertilitas.
Hasilnya, peneliti belum menemukan hubungan jelas antara intensitas seseorang dalam bersepeda dengan disfungsi ereksi maupun masalah infertilitas.
Baca Juga: Ratusan Ilmuwan Desak WHO Cabut Rekomendasi, Sebut Corona Tersebar di Udara
Dilansir dari Healthline, adapun cara untuk mengurangi risiko disfungsi ereksi bila Anda masih ingin bersepeda, antara lain:
1. Ganti kursi sepeda dengan yang lebih luas dan tambahkan bantalan.
2. Turunkan setang, karena setang yang terlalu tinggi akan mengangkat bagian belakang kursi dan mengurangi tekanan pada perineum.
3. Kenakan celana pendek untuk mendapatkan lapisan pelindung ekstra.
4. Kurangi intensitas bersepeda
5. Sempatkahlah istirahat di tengah perjalanan dan campur latihan fisik harian Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?