Suara.com - Pandemi Covid-19 turut mengubah metode belajar mengajar di sekolah. Sejak pertengahan Maret lalu, metode sekolah daring telah diberlakukan demi mencegah penularan virus corona penyebab sakit Covid-19.
Bahkan menjelang tahun ajaran baru 2020 yang dimulai 13 Juli 2020 ini, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim telah memberi izin sekolah tatap muka di wilayah zona hijau Covid-19.
Namun bagi orangtua yang masih khawatir jika anaknya harus kembali ke sekolah di tengah pandemi, metode homeschooling atau belajar yang di pusatkan di rumah bisa jadi pilihan.
Hal tersebut diutarakan oleh pemerhati sekaligus psikolog anak, Seto Mulyadi.
"Iya itu salah satunya bisa dengan metode homeschooling. Karena ribuan anak-anak juga sudah memulai dengan cara demikian," kata Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto, saat dihubungi Suara.com beberapa waktu lalu.
Belajar dari rumah secara daring, menurut Kak Seto, sebenarnya hampir sama seperti menerapkan metode homeschooling. Hanya saja guru dan anak tetap tidak bisa bertemu secara langsung.
"Materi diberikan kepada orangtua nanti dilanjutkan kepada anak-anak. Jadi betul-betul tahu materinya. Kalau sekarang seringnya materi langsung ke anak, anak gak tahu tanya ke orangtua. Tapi orangtua juga gak tahu. Sehingga sering terjadi konflik," tuturnya.
Apa pun pilihan sekolah, Kak Seto mengingatkan bahwa orangtua harus mengedepankan yang terbaik untuk anak.
Jika sekolah menetapkan kebijakan belajar mengajar secara offline, orangtua diharapkan menyadari juga memiliki hak untuk menolaknya.
Baca Juga: Selain Cuci Tangan, Anak Sekolah Juga Perlu Terapkan 5 Langkah Ini!
Selama pandemi Covid-19 masih berlangsung, menurut Kak Seto, program sekolah yang paling dianjurkan tetap metode daring.
"Belajar kan luas, bukan hanya akademis saja. Tapi ada unsur etika, unsur estetika, kesehatan. Itu dipraktikan dengan sementara di rumah saja dulu. Ini harus diwaspadai dulu dan ciptakan suasana gembira di rumah," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan