Suara.com - Peneliti mengumumkan seorang pria berusia 36 tahun di Brasil bebas dari human immunodeficiency virus (HIV) setelah menerima koktail obat antivirus atau gabungan dari beberapa obat untuk mengobati infeksi akibat HIV.
Jika benar, laporan akan menjadi contoh pertama dari remisi jangka panjang HIV tanpa sel induk atau transplantasi sumsum tulang.
Namun, rekan peneliti lain ragu akan pengobatan ini. Sebab, terapi antiretroviral (ARV) yang digunakan untuk mengatasi HIV dan mencegahnya berkembang menjadi AIDS, telah menjadi pengobatan standar untuk semua orang terinfeksi HIV sejak 1995.
"Akan ada banyak desas-desus, banyak kontroversi tentang bagian ini, semua orang akan skeptis. Apakah saya skeptis? Tentu saja, Apakah saya tertarik? Tentu saja," kata peneliti HIV Dr. Steve Deeks.
Menurut tim peneliti di Universitas Federal São Paulo, pria itu didiagnosis pada 2012 dan mulai menggunakan obat ARV.
Pada 2016, ia bergabung dalam uji klinis di mana ia diberi tiga obat tambahan, termasuk maraviroc dan nicotinamide, selama 11 bulan. Obat ini dirancang untuk 'mengeluarkan' virus dari tubuhnya.
Pria itu kembali ke terapi ARV standar setelah percobaan berakhir, dan berhenti minum semua obat ARV pada Maret 2019. Setiap tiga minggu sejak itu darahnya telah diuji dan hasilnya pun negatif HIV.
Namun, pakar mengatakan ini tidak 'luar biasa', sebab siapa pun yang secara berkala melakukan terapi ARV selama lebih dari enam bulan akan mencapai viral load yang tidak terdeteksi.
Tetapi dalam kasus ini, dilansir dari Insider, peneliti mengatakan mereka tidak menemukan jejak sel terinfeksi HIV, yang tidak aktif dalam sistemnya. Umumnya, sel-sel laten ini dapat menjadi aktif segera setelah pengobatan berhenti, membuat orang sakit lagi.
Baca Juga: Meski Diberi Obat Antiretroviral, Virus HIV Masih Bisa Bersembunyi di Otak
Peneliti mengumumkan tes darah pendeteksi virus tidak menunjukkan jejak HIV yang tersisa dalam darah pria itu. Pria itu juga tidak menunjukkan tanda-tanda memiliki antibodi terhadap virus.
Ilmuwan lain mendesak agar berhati-hati
Deeks mengatakan hasil laboratorium akan diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil ini. Banyak peneliti telah mengumumkan mereka telah menyembuhkan HIV pada pasien tapi sayang penyakitnya kembali beberapa saat kemudian.
Ada satu kasus seorang bayi di Mississippi berhenti minum obat ARV setelah 18 bulan dan peneliti dengan penuh semangat mengumumkan virus itu sudah hilang. Dua tahun kemudian, pada 2014, para peneliti mendeteksi adanya HIV pada anak itu lagi.
Pada 2013, dua pasien di Boston menerima transplantasi sumsum tulang. Laporan menyatakan mereka telah sembuh, tetapi virus muncul kembali.
Sedangkan pria dari Brasil ini telah menjalani hari-hari selama 66 minggu atau 14 bulan tanpa menunjukkan adanya tanda-tanda HIV kembali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif