Suara.com - Remdesivir dan tocilizumab, obat antivirus yang digunakan untuk mengobati pasien Covid-19, diketahui telah diperjualbelikan secara ilegal di black market atau pasar gelap di India. Karena kelangkaannya, harga obat ini pun jadi lebih tinggi daripada yang seharusnya.
Berdasarkan penyelidikan BBC, tim mereka dapat terhubung ke orang-orang yang bekerja di pasar gelap yang mengatakan mereka bisa mengatur obat tetapi dengan 'harga yang tepat'.
"Saya bisa memberi tiga botol, tetapi masing-masing akan berharga 30.000 rupee (sekitar Rp5,8 juta) dan Anda harus segera mengambilnya," kata penjual, seorang pria yang mengaku bekerja di bisnis obat-obatan.
Harga resmi untuk setiap botol adalah 5.400 rupee atau sekitar Rp1 juta, dan seorang pasien biasanya membutuhkan lima hingga enam dosis. Pria lain membanderol 38.000 rupee atau kira-kira Rp7,3 juta per botolnya.
Permintaan remdesivir meningkat setelah pakar dan dokter mengatakan antivirus ini dapat 'memotong durasi' gejala Covid-19, dari 15 hari menjadi 11 hari dalam uji klinis di rumah sakit seluruh dunia.
Pakar kesehatan telah memperingatkan ini bukan obat 'silver bullet' atau solusi ajaib untuk Covid-19. Namun, dengan belum adanya obat Covid-19 yang terbukti ampuh, dokter semakin meresepkan remdesivir di India.
Sementara itu, Gilead Sciences yang berbasis di AS, yang awalnya mengembangkan remdesivir untuk mengobati Ebola, telah memungkinkan empat perusahaan India, yaitu Cipla, Jubilant Life, Hetero Drugs dan Mylon, untuk memproduksinya di India.
Namun, sejauh ini hanya satu dari perusahaan tersebut yang telah memproduksinya, yakni Hetero. Perusahaan telah mendistribusikan 20.000 dosis obat di antara lima negara bagian.
Pihak Hetero sendiri juga mengatakan tidak mengetahui bagaimana 'kebocoran obat' ini terjadi.
Baca Juga: Gegara Pandemi, Jatah Obat ARV Bagi ODHA Berkurang
"Kami belum memberikan obat kepada distributor kami. Sesuai pedoman, kami telah secara langsung memasok obat ke rumah sakit," kata Sandeep Shahstri, wakil presiden penjualan Hetero.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan