Suara.com - Anggota grup band asal Inggris One Direction, Harry Styles, mengungkapkan betapa pentingnya tidur dan meditasi sebagai bagian dari rutinitas hariannya.
"Tidur dan meditasi adalah bagian besar dari rutinitasku. Baik saat di rumah, di studio, maupun di jalan (saat sedang melakukan tur)," kata pria 26 tahun ini, dikutip Capital FM.
"Istirahat dan pemulihan sama pentingnya dengan melakukan pekerjaan, Menemukan keseimbangan sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mentalku," lanjutnya.
Bahkan, ia mengatakan rutinitas ini telah mengubah hidupnya.
Seperti yang telah dibuktikan oleh berbagai studi, tidur adalah hal penting untuk kesehatan yang optimal.
Orang dewasa membutuhkan setidaknya tujuh jam tidur setiap malam. Namun tergantung dengan usia, seseorang bisa membutuhkan waktu tidur yang lebih lama dari yang lain.
Kekurangan tidur secara konsisten dapat menimbulkan risiko kesehatan serius. Dalam jangka pendek, tetap terjaga selama 17 hingga 19 jam berturut-turut dapat mengganggu waktu reaksi sebanyak tingkat alkohol dalam darah 0,05%, yang dianggap mabuk secara hukum.
Sedangkan secara jangka panjang, kurang tidur secara konsisten dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena serangan jantung atau penyakit mental.
Dilansir Insider, begini 3 cara kurang tidur berdampak negatif terhadap kesehatan:
Baca Juga: Gelar Yoga Massal hingga Viral, Sekolah Meditasi Malah Dibilang Blunder
1. Mengganggu kesehatan mental
Kurang tidur dapat mempengaruhi suasana hati dan meningkatkan tingkat stres.
Faktanya, orang dengan insomnia memiliki kemungkinan 17 kali lebih besar mengalami kecemasan klinis daripada orang yang kurang tidur. Selain itu, mereka juga dua kali lebih mungkin mengalami depresi.
Ini bisa terjadi akibat dampak dari kurang tidur pada kemampuan otak untuk mengatur emosi yang dapat menyebabkan gangguan mood dan pikiran negatif.
2. Mengurangi daya ingat dan kemampuan belajar
Peneliti yang melakukan studi kecil dan terbit di jurnal Neuroscience pada 2005 menemukan kehilangan lima jam dalam periode waktu 24 jam dapat memutuskan hubungan antara neuron di hippocampus, area otak yang terkait dengan memori.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?