Suara.com - Rapid test atau tes cepat menjadi salah satu metode deteksi awal infeksi virus corona penyebab sakit Covid-19.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) Lia G Partakusuma menjelaskan, rapid test umumnya digunakan itu untuk memeriksa keberadaan antibodi di dalam tubuh.
Antibodi akan terbentuk jika ada virus yang masuk. Namun Lia menyampaikan butuh beberapa hari, sejak infeksi virus terjadi hingga antibodi bisa terbentuk.
"Pasti ada jeda. Jadi kalau respon pertama, antigen bisa terdetekti hari ketiga sampai seminggu. Kalau antibodi itu biasanya terdeteksi mulai kira-kira enam sampai delalan hari dan bisa deteksi sampai kira-kira dua minggu," jelas Lia saat konferensi virtual BNPB, Senin (13/7/2020).
Oleh sebab itu, menurut Lia, pemeriksaan virus corona Covid-19 sebaiknya disesuaikan dengan kondisi masing-masing orang.
Ia mengatakan, rapid test antibodi baiknya diberlakukan terhadap orang yang telah memiliki gejala awal Covid-19.
Karena saat itu bisa jadi antibodi sudah terbentuk dan bisa terdeteksi apakah ada virus corona di dalam tubuh.
"Memang kira harus teliti dalam memilih jenis tes yang diperlukan untuk setiap kondisi orang, tidak sama. Misal orang bergejala kita bisa gunakan antibodi karena kemungkinan sudah terdeteksi. Tapi untuk orang yang tidak bergejala sepeti apa," kata Lia.
Ia melanjutkan, PERSI telah meminta agar rumah sakit tidak hanya menyediakan layanan rapid test antibodi tetapi juga rapid test molekuler.
Baca Juga: Kemenkes Jelaskan Rincian Biaya Rapid Test Antibodi
"Apakah itu tes cepat molekuler atau tes cepat biasa atau disebut PCR yang waktunya lebih lama," ujarnya.
Lia juga meminta agar masyarakat mempercayakan kepada dokter dalam menentukan pengecekan yang sesuai dengan kondisi tubuh. Ia juga mengimbau, agar masyarakat yang melakukan rapid test antibodi meskipun hasilnya non reaktif harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!