Suara.com - Bagi mereka yang memiliki pencernaan sensitif, makanan pedas mungkin bisa menyebabkan sakit perut dan diare. Padahal, bisa jadi masalah pencernaan yang dialami bukan disebabkan karena makan pedas, melainkan bakteri yang ada di dalam makanan pedas.
"Pedas yang berhubungan dengan infeksi, pedas ini bukan dari capsaicin. Pedas yang akan menyebabkan terjadinya diare berasal dari makanan pedas yang ada bakteri, jadi diare," ujar Prof. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dalam live IG pada Selasa (14/7/2020).
Profesor yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa makanan yang menyebabkan diare bisa jadi karena adanya kontaminasi bakteri.
"Pedasnya misalnya makan bakso pedas. Mungkin di komponen baksonya itu ada terkontaminasi bakteri, (tapi) disangkanya karena makanan pedas. Padahal bisa jadi karena makanan itu ada bakteri," paparnya.
Gejala yang patut dikhawatirkan adalah apabila orang tersebut memiliki hemorrhoid atau kelenjar vena yang membesar di anus, atau yang dikenal juga dengan ambeien. Ambeien ini diperparah dengan kontaminasi bakteri yang menyebabkan diare, jadilah disentri atau diare berdarah.
"Sering disebut disentri, berhubungan dengan BAB berdarah. Berhubungan dengan konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, akhirnya dia mengalami diare. Diare karena disentri, bakteri menempel dan merusak dinding usus, sehingga diare disertai dengan darah," paparnya.
Prof. Ari kemudian mengingatkan bahwa tidak apa-apa mengonsumsi makanan pedas, tapi bagi mereka yang memiliki ambeien, waspada diare yang bisa memperparah luka, sehingga mengeluarkan BAB berdarah. Terlebih jika makanan pedas yang dikonsumsi terkontaminasi bakteri sehingga jadi penyebab disentri.
"Silahkan makan pedas, tapi hati-hati, karena bisa memicu melebarnya pembuluh darah," tutupnya.
Baca Juga: Pedas Gila, Begini Resep Mudah Membuat Lauk Ayam Suwir Mercon di Rumah
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh