Suara.com - Pernahkah Anda menulis daftar hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar tidak lupa atau hanya agar terorganisir? Biasanya, ini disebut dengan 'to do list'.
Psikolog dan penulis Dr David Cohen, menjelaskan mengapa ia dan orang lain, juga membuat 'to do list'.
"Ada tiga alasan, daftar itu mengurangi kecemasan tentang kekacauan hidup, memberi kita struktur, rencana apa yang bisa kita lakukan, dan itu adalah bukti dari apa yang telah kita capai hari, minggu, atau bulan itu," jelas Cohen, dilansir The Guardian.
Sebuah studi oleh profesor Baumeister dan Masicampo dari Wake Forest University menunjukkan, membuat rencana untuk menyelesaikan tugas dapat membebaskan orang dari kegelisahan akan tugas yang belum selesai.
"Dengan menuliskan tugas saja akan membuat Anda lebih efektif (dalam menyelesaikannya)," tulis Baumeister dalam laporan.
Namun, beberapa orang menolak struktur semacam ini. Mereka berpikir itu akan menghambat kreativitas mereka atau mencegah mereka menjadi fleksibel.
Pakar manajemen waktu dan penulis" Getting Things Done: The Art of Stress-Free Productivity", David Allen, tidak setuju dengan pendapat itu. Ia percaya siapa pun dengan jadwal lengkap dan tidak terstruktur akan kesulitan dalam mengatasi tugas-tugasnya.
"Sebuah sistem diperlukan," katanya. Menurutnya, to do list juga harus ditulis secara detail. Tidak hanya berupa satu kata atau penunjukkan sesuatu seperti hanya menulis "bank" atau "Ibu".
"Apakah itu kunjungan atau panggilan telepon, dan untuk tujuan apa? Jika to do list Anda tidak jelas dan to the point, tugas Anda mungkin tidak akan selesai, dan tentu saja tidak akan diprioritaskan," sambungnya.
Baca Juga: Timbulkan Kegelisahan, MUI Dorong RUU HIP Dicabut
Tetapi, detail bukanlah satu-satunya faktor penting. Anda juga harus realistis dengan berapa lama hal itu akan terjadi jika Anda ingin menyusun jadwal yang bisa dilakukan untuk hari itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!