Suara.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan, jumlah anak-anak di seluruh dunia yang tervaksinasi telah menurun drastis sejak ada pandemi Covid-19.
Penurunan imunisasi itu terjadi pada vaksin difteri, tetanus, dan batuk rejan selama empat bulan pertama tahun ini. Kondisi ini menjadi yang pertama kalinya dalam hampir tiga dekade.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO Dr. Tedros Ghebreyesus menyampaikan bahwa vaksin adalah alat kesehatan masyarakat yang sangat kuat.
Unicef dan WHO juga mencatat, berdasarkan survei PBB bahwa tiga perempat dari 80 negara mengalami gangguan program imunisasi.
Mereka mengatakan gangguan itu terkait dengan kurangnya alat pelindung diri bagi petugas kesehatan, pembatasan perjalanan, tingkat staf yang rendah, dan kekhawatiran orangtua untuk meninggalkan rumah.
Hingga Mei, setidaknya 30 kampanye vaksinasi campak telah dibatalkan. Meski sebenarnya wabah campak sudah meningkat sebelum pandemi melanda, dengan 10 juta orang terinfeksi pada 2018 dan 140.000 kematian, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, menurut data PBB.
Kepala Unicef Henriette Fore mengatakan wabah virus corona telah membuat program vaksinasi rutin menjadi tantangan yang menakutkan.
"Kita harus mencegah kerusakan lebih lanjut dalam cakupan vaksin sebelum nyawa anak-anak terancam oleh penyakit lain. Kita tidak dapat menukar satu krisis kesehatan dengan krisis lainnya," kata Fore dikutip dari BBC.
Gangguan pada program imunisasi global menjadi berita yang sangat buruk, terutama bagi negara-negara termiskin di dunia. Diperkirakan bahwa imunisasi bisa menyelamatkan hingga 3 juta jiwa dalam setahun dengan melindungi anak-anak dari penyakit serius.
Baca Juga: Waduh, CDC Perkirakan 40 Persen Orang Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala
Pada tahun 2019, hampir 14 juta anak-anak, lebih dari separuhnya ada di Afrika, tidak mendapatkan vaksin campak dan difteri. Dua pertiga dari mereka berada di Angola, Brasil, Kongo, Ethiopia, India, Indonesia, Meksiko, Nigeria, Pakistan, dan Filipina.
Sementara itu, negara-negara yang memiliki riwayat tingkat imunisasi tinggi juga telah turun. Seperti di Amerika Latin dan Karibia, kata PBB. Cakupan imunisasi di sana turun setidaknya 14 poin persentase di Brasil, Bolivia, Haiti dan Venezuela selama dekade terakhir.
"Kemungkinan seorang anak yang lahir hari ini akan divaksinasi penuh dengan semua vaksin yang direkomendasikan secara global pada saat dia mencapai usia lima tahun kurang dari 20 persen," kata Unicef dan WHO.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa