Suara.com - Kepala Riset Global dan Kesejahteraan Hewan untuk Binatang di Peternakan, Kate Blaszak,menggambarkan pertumbuhan unit pertanian intensif yang tidak hanya di China, tetapi di seluruh dunia, berpotensi tingkatkan resistensi antibiotik dan menciptakan patogen yang lebih mematikan daripada COVID-19.
"China sedang 'menginkubasi' dua jenis baru flu burung. Mereka juga berurusan dengan wabah flu babi, yang merupakan campuran dari manusia, babi, dan virus flu burung," kata Blaszak, dilansir Express.co.uk.
"Berbagai virus ini bercampur menjadi satu patogen yang sangat kuat."
Ilmuwan veteriner mengatakan dalam 10 hingga 15 tahun terakhir China telah melihat pergeseran besar dan cepat dari praktik peternakan tradisional.
Sekarang mereka meniru model perternakan di AS, di mana hewan disimpan di lingkungan yang gelap dan terbatas. Blaszak pun menggambarkan hal itu sebagai sistem perternakan yang buruk.
Ada ratusan juta hewan berpotensi mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, sehingga mereka membutuhkan pakan antibiotik terus menerus agar sehat.
"Lingkungan seperti itu menurunkan kekebalan hewan dan memungkinan penyebaran virus. Mereka menciptakan skenario sempurna untuk pencampuran, mutasi, dan amplifikasi virus."
Dia menambahkan bagaimana jumlah hewan dengan kepadatan tinggi dan sama secara genetik merupakan kondisi sempurna untuk perkembangbiakan virus lain yang berpotensi melompat ke manusia.
Hewan-hewan yang secara genetik sama dan diternak di tempat terbatas secara bersamaan perlu inokulasi tahunan agar terlindungi dari kerusakan akibat virus yang bermutasi secara cepat.
Baca Juga: Bukan Dibunuh Vampir, Misteri Hewan Ternak Mati Kehabisan Darah Terungkap
Selain itu, karena 75 persen antibiotik digunakan dalam pemeliharaan hewan ternak ada risiko tambahan untuk menciptakan bakteri yang sangat resisten.
Banyak dari antibiotik ini digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan daripada menyembuhkan penyakit.
"Tanpa sejumlah besar antibiotik, banyak hewan yang tidak sehat dan mati, sehingga sistem perternakan intensif ini tidak akan berfungsi. Jadi, antibiotik hanya akan menahan untuk pandemi berikutnya."
Blaszak pun menyatakan perlunya meningkatkan standar kesejahteraan hewan ternak dan pengurangan konsumsi daging secara global.
"Dunia harus menjauh dari sistem pertanian intensif dan meningkatkan standar kesejahteraan hewan." Seharusnya ada pengurangan konsumsi daging," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek