Suara.com - Pasien Covid-19 mungkin berisiko mengembangkan kondisi neuroimun ME/CFS atau myalgic encephalomyelitis (sindrom kelalahan kronis). Institut Nasional of Health, mengatakan beberapa yang didiagnosis dengan Covid-19 menunjukkan gejala yang menyerupai pasien ME/CFS.
Dilansir dari MedicalXpress, sindrom kelelahan kronis ini bisa menghabiskan energi seseorang. ME/CFS ini menyebabkan 75 persen pasien tidak dapat bekerja dan 25 persen tinggal di rumah atau terbaring di tempat tidur. Sindrom ini berdampak pada 15 juta hingga 30 juta orang di seluruh dunia.
Gejala dari ME/CFS ini bisa dipicu oleh adanya infeksi.
Menurut Dr. Leonard Jason, profesor psikologi Universitas DePaul menyatakan, penyakit seperti Covid-19 akan menghasilkan prosentase tertentu dari orang yang tidak akan pulih sepenuhnya.
"Berapa prosentase? Mungkin terlalu dini untuk mengetahuinya karena kita hanya memiliki beberapa bulan masa tindak lanjut, tetapi tentu saja ada banyak laporan tentang individu yang sakit dan masih merasa sangat sakit," kata Jason yang sudah lama meneliti kasus ME/CFS.
Jason turut menulis penelitian pada Juni lalu yang menyarankan perlunya mengumpulkan data dari sampel pasien Covid-19, termasuk mereka yang tidak bergejala untuk menilai fungsi selama fase pemulihan pascainfeksi.
"Masalahnya adalah, jika Anda melihat 25 persen pasien Anda kelelahan, dan seseorang datang dengan semacam kelelahan pasca-infeksi, mereka dimasukkan ke dalam kategori yang lebih besar dan dokter tidak mengerti bahwa seseorang bisa menjadi jauh lebih serius dan jauh lebih terbatas (pergerakannya)" tambahnya.
Dilansir dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), orang-orang dengan ME/CFS sering tidak dapat melakukan kegiatan yang biasa mereka lakukan.
"Orang dengan ME/CFS memiliki kelelahan luar biasa yang tidak bisa diperbaiki dengan istirahat. ME/CFS dapat menjadi lebih buruk setelah aktivitas apapun, apakah itu fisik atau mental," catat CDC.
Baca Juga: Kalung Eucalyptus Anti Virus Corona Dijual di Palembang Rp 20 Ribu
Orang-orang dengan ME/CFS tidak dapat bergerak dengan cara yang sama seperti sebelum mereka jatuh sakit karena sindrom ini bisa mengubah kemampuan orang untuk melakukan tugas sehari-hari, seperti mandi atau menyiapkan makanan.
Bahkan satu dari empat pasien dengan ME/CFS hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat