Suara.com - Polemik akses pelayanan kesehatan membuat Kenya kekurangan tenaga kesehatan, termasuk dokter, untuk menghadapi pandemi virus Corona Covid-19.
Meski begitu, organisasi tenaga medis di sana menolak datangnya dokter impor yang berasal dari Kuba. Apa alasannya?
Dilansir Anadolu Agency, Persatuan Praktisi Medis, Apoteker dan Dokter Gigi Kenya (KMPDU) pada Rabu (22/7/2020) menegaskan kembali penolakan mereka terhadap langkah pemerintah mempekerjakan tenaga medis dari Kuba di tengah pandemi Covid-19.
Serikat pekerja itu menuduh pemerintah mengabaikan petugas medisnya sendiri dan memilih pekerja asing.
Mereka juga menuntut pemerintah mempekerjakan 1.000 dokter Kenya yang menganggur dan meningkatkan tenaga medis di sejumlah negara bagian, serta menyarankan setidaknya ada 50 dokter baru per daerah, lansir situs web The Standar.
"Impor dokter Kuba oleh pemerintah tidak mengenakkan. Kami memiliki petugas kesehatan yang memenuhi syarat dan telah dilatih dengan uang pembayar pajak tetapi pemerintah tidak mempertimbangkan mereka," kata penjabat Sekretaris Jenderal KMPDU Chibanzi Mwachonda.
Mwachonda mengatakan bahwa mereka terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, onkologi, kardiologi ginjal dan anak.
"Dengan meningkatnya kasus Covid-19, para dokter spesialis ini akan membantu para dokter kami dalam mengelola penyakit dan bertukar keterampilan," tambah dia.
Pemerintah mempekerjakan 100 dokter dari Kuba dua tahun lalu, termasuk 47 dokter spesialis dan 53 dokter keluarga, untuk mengatasi tantangan sumber daya manusia yang telah menghantam sektor kesehatan masyarakat negara itu sejak kemerdekaan.
Baca Juga: Dokter Reisa Pamit, Tak Lagi Tampil di Jumpa Pers Harian Update Covid-19
Pemerintah membantah adanya tunjangan khusus yang diberikan kepada petugas medis Kuba yang tidak didapatkan oleh rekan mereka yang asli Kenya.
"Mereka tidak diberi perlakuan khusus. Mereka adalah dokter dan dibayar sesuai dengan apa yang dibayarkan kepada dokter lain dalam kapasitas mereka," kata Sekretaris Administrasi Kesehatan Rashid Aman.
Petugas kesehatan Kenya terus mengeluh tentang kurangnya itikad baik pemerintah selama pandemi dan mengatakan bahwa sejumlah pekerja belum menerima paket kesejahteraan yang dijanjikan.
Seorang dokter dan dua perawat meninggal dunia akibat Covid-19 di Kenya, sementara lebih dari 546 petugas kesehatan lainnya positif terinfeksi virus tersebut.
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta telah menginstruksikan kementerian kesehatan untuk mempercepat distribusi dana senilai lebih dari KES3 miliar shilling Kenya (Rp.407,8 miliar) untuk melindungi para pekerja kesehatan dari dampak pandemi.
Berita Terkait
-
Dokter Estetika Korea: Kulit Sehat Jadi Tren Baru Perawatan Kecantikan, Kenapa?
-
Roy Suryo Tunjukkan Kejanggalan 'Mecothot' Ijazah Jokowi: 99,9 Persen Palsu!
-
Selang Urine Tertinggal di Ginjal Pasien, Dokter RS Borromeus Divonis Langgar Disiplin
-
Kenapa Kaki Kram Saat Lari dan Bagaimana Mengatasinya? Ini Kata Dokter Tirta
-
Bantah Penyuka Sejenis, dr Boyke Justru Sorot Pria yang Suka ke Tempat Gym
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa