Suara.com - Anak-anak masuk dalam kelompok rentan terpapar bahaya asap rokok. Selain itu, anak juga mungkin tumbuh danmenjadi perokok aktif.
Menurut data Riskesdas 2018, menunjukan bahwa jumlah anak Indonesia usia 10-18 tahun yang merokok sebanyak 9,1 persen.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta orangtua memberikan penguatan kepada anak agar bisa menjadi filter bagi dirinya sendiri, terutama membatasi diri dari keinginan merokok.
"Artinya dia bisa menolak jadi perokok aktif atau pun menghindari dirinya jadi perokok pasif. Dengan cara beri pemahaman tentang i bahaya merokok, juga kasih pemahaman pentingnya perilaku tidak merokok," kata komisioner KPAI Margaret Aliyatul dalam webinar Hari Anak Nasional, Senin (27/7/2020).
Menurut Margaret, anak perlu dijelaskan bahwa larangan merokok bukan karena faktor ekonomi melainkan juga berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Dengan begitu, diharapkan anak bisa secara sadar menerapkan hidup bersih dan sehat dimulai dari rumah.
"Setelah itu anak bisa diajak kampanyekan hidup bersih dan sehat kepada teman sebaya. Jadi anak ini bisa kita didik jadi anak yang berani mengingatkan teman saat merokok, menjelaskan bahaya rokok, mengajak temennya untuk perilaku hidup sehat dan bersih dari asap rokok. Itu bisa kita lakukan," tutur Margaret.
Ia berpendapat, pengasuhan orangtua yang berkualitas jadi kunci keluarga melakukan upaya agar anak terhindar dari bahaya asap rokok. Menurutnya, komitmen itu harus ditumbuhkan dari dalam rumah dengan menetapkan kawasan bebas dari asap rokok.
"Maka jika ada yang merokok, kita minta untuk berhenti. Jika tidak bisa, harus berkomitmen tidak merokok di dalam rumah atau mobil, tidak merokok dekat anak, dan tidak menyuruh anak membeli rokok," ucapnya.
Baca Juga: Harga Murah Bikin Jumlah Perokok Anak dan Perempuan Meningkat
Aturan itu juga harus diberlakukan bagi setiap tamu yang datang, lanjutnya. Margaret menyarankan, sebaiknya tidak menyediakan asbak di rumah agar aturan itu tetap dijalankan dengan optimal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja