Suara.com - Air Susu Ibu atua ASI selama ini dipercaya sebagai asupan terbaik bagi bayi, selama enam bulan, bahkan dua tahun. Tentunya, setiap orangtua. terutama ibuingin memberikan yang asupan yang terbaik untuk buah kecil.
Tapi tidak semua ibu bisa dengan mudah memberikan ASI. Pada kondisi tertentu bayi bisa mendapatkan susu formula bila ia tidak bisa menerima ASI dari orangtua.
Meski begitu, Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Elizabeth Yohmi Sp.A menegaskan pemberian susu formula pada bayi harus berdasarkan indikasi medis.
"Misal bayi baru lahir kurang gula, hipoglikemia namanya. Ibunya sudah kita perah tapi kadar gulanya belum optimal. Kita tidak bisa membiarkan. Jadi ada namanya indikasi medis pemberian pengganti ASI," kata Elizabeth saat siaran langsung melalui Instagram IDAI, Selasa (4/8/2020).
Pengganti ASI itu hanya bersifat sementara, lanjut Elizabeth. Di waktu bersamaan si ibu juga harus melakukan upaya agar produksi ASI meningkat.
"Kadang sudah diusahakan juga ternyata ASI masih kurang dan kita lihat pertumbuhan bayi tidak bagus di situ kita mulai suplementasi. Jadi itu diberikan kalau diperlukan," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa indikasi medis ditentukan dokter bukan diputuskan sendiri oleh orangtua bayi. Elizabeth mengingatkan, konsultasi ke dokter sebaiknya dilakuka sesegera mungkin jika terdapat masalah pada pertumbuhan bayi atau produksi ASI.
"Biasanya dokter mengajukan bayi baru lahir, seminggu sudah kontrol. Itu akan dilihat pertumbuhannya gimana, ada keluhan atau tidak, penambahan atau penurunan berat badan atau tidak. Kalau terjadi penurunan, dokter akan menganjurkan kontrol lebih cepat," ucapnya.
"Saya katakan tiga bulan pertama adalah masa keemasan anak. Secepat mungkin kalau ada masalah konsultasikan," tambah Elizabeth.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?