Sejak kritik awal itu, perusahaan mengatakan telah melakukan penelitian sendiri untuk memperbaiki tes dan menilai validitasnya.
"Ketika Anda melihat validitas instrumen (MTBI), itu sama validnya dengan penilaian kepribadian lainnya," kata Suresh Balasubramanian, general manager perusahaan.
Namun, beberapa keterbatasan tes melekat dalam desain konseptualnya. Salah satu batasannya adalah kategori hitam-putih. Misalnya, seseorang adalah seorang ekstrovert atau introvert, perasa atau juri.
MBTI juga dinilai kehilangan banyak 'nuansa' dengan hanya menilai kepribadian dalam empat aspek (Introvert atau Extrovert, Intuitif atau Sensoris, Thinking atau Feeling, Judging atau Perceiving).
"Beberapa dekade yang lalu, peneliti kepribadian telah menentukan bahwa setidaknya ada lima dimensi kepribadian utama, dan bukti terbaru menunjukkan bahwa ada enam," kata Ashton.
Meski begitu, MBTI tidak sepenuhnya tidak berguna. Orang tertarik pada tes seperti MBTI karena keinginan memahami diri sendiri dan orang lain.
"Empat dimensi dari jenis MBTI semuanya berguna untuk menggambarkan kepribadian orang," tambah Ashton.
Bahkan ketika hasilnya tidak sesuai dengan intuisi seseorang tentang diri mereka sendiri, hasil tes masih memberikan pengetahuan. Dalam hal ini, MBTI dapat berfungsi sebagai titik awal untuk eksplorasi diri.
"Pada akhirnya, ini bukan tentang label MBTI, tetapi kekuatan introspeksi yang mendorong pengetahuan, dan terkadang, mendorong motivasi untuk mengubah kondisi seseorang," tandas Ashton.
Baca Juga: Penjelasan Ilmiah Ekstrovert dan Introvert, Mana yang Lebih Baik?
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?