Suara.com - Ada beberapa jenis kanker kulit, salah satunya kanker kulit yang diperoleh dari infeksi virus. Kanker kulit jenis ini bisa menyebabkan gejala awal yang terlihat pada mulut.
NHS mengidentifikasi human herpesvirus 8 (HHV-8) sebagai penyebab di balik jenis kanker kulit tertentu. Human herpesvirus 8 itu juga dikenal sebagai herpesvirus terkait sarkoma Kaposi (KSHV)
Virus ini bertanggung jawab atas sarkoma kaposi, sejenis kanker langka yang menyerang kulit. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah akan lebih berisiko terkena virus penyebab kanker ini.
The American Cancer Society menjelaskan gejala-gejala sarkoma Kaposi yang harus diwaspadai. Salah satu tandanya berupa lesi ungu, merah atau cokelat di dalam mulut dan tenggorokan yang biasanya menimbulkan rasa sakit dan tidak gatal.
Dilansir dari Express, lesi bisa bertekstur datar atau yang terlihat seperti bercak. Ada pula lesi yang membuat kulit sedikit timbul ke atas yang dikenal sebagai plak.
Lesi bisa terlihat seperti benjolan yang dikenal sebagai nodul. Bintik-bintik ini bisa muncul di wajah, kaki, pangkal, paha dan kelopak mata.
Selain memengaruhi daging dan membran tubuh, sarkoma kaposi juga bisa memengaruhi organ dalam. Jiak organ dalam terpengaruh, seperti kelenjar getah bening, paru-paru atau gejala pencernaan, maka tanda-tanda lain bisa muncul.
Misalnya, seseorang dengan penyakit ini mungkin menderita pembengkakan yang tidak nyaman di lengan atau kakinya (lymphoedema).
Kondisi ini juga bisa menyebabkan sesak napas, batuk berdarah, nyeri dada, mual dan sakit. Bahkan seseorang bisa mengalami sakit perut yang disertai diare.
Baca Juga: Gelar Evaluasi, WHO Sebut Pandemi Virus Corona Bisa Berlangsung Lama
Sarkoma Kaposi ini bisa didiagnosis dengan biopsi. Biopsi dilakukan dengan mengambil jaringan yang terdampak untuk diperiksa menggunakan mikroskop.
Selama biopsi ini, pasien akan diberikan bius lokal. Jika penyakit yang dicurigai berasal dari sistem pencernaan, maka dokter perlu melakukan endoskopi.
Selain itu, CT scan juga mungkin diperlukan untuk mengonfirmasi kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau belum.
NHS menyatakan virus penyebab kanker ini bisa menyebar selama berhubungan seks, melalui darah atau air liur serta dari ibu ke bayi selama proses persalinan.
Kebanyakan orang yang memiliki virus tidak akan mengembangkan sarkoma kaposi, tapi hanya beberapa orang yang memiliki sistem kekebalan lemah. Karena, sistem kekebalan tubuh yang lemah memungkinkan virus HHV-8 ini berkembang biak ke tingkat yang tinggi dalam darah.
Kondisi ini meningkatkan kemungkinan sarkoma kaposi, karena virus mengubah instruksi genetik yang mengendalikan pertumbuhan sel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi