Suara.com - Untuk memulai hari, mandi menjadi salah pilihan tepat untuk membuat pikiran dan tubuh lebih segar. Namun tahukah Anda, mandi air dingin rupanya lebih direkomendasikan untuk membuat seseorang lebih produktif.
Sebuah penelitian menemukan bahwa mandi air dingin di pagi hari dapat membuat Anda menyelesaikan pekerjaan seharian.
Dilansir dari Inc, pada bulan Januari, Bethany McDaniel, CEO dan pendiri Primally Pure, sebuah perusahaan perawatan kulit yang berbasis di Murrieta, California, mandi air dingin setiap hari setelah dia menemukan Metode Wim Hof.
Metode tersebut menggabungkan teknik pernapasan dan paparan suhu dingin untuk meningkatkan fokus dan tidur, di antara manfaat kesehatan lainnya.
Dimulai dengan mandi 20 detik di tempat terdingin, McDaniel perlahan-lahan bekerja hingga dua menit. Tujuh bulan kemudian, katanya, kebiasaan setiap harinya itu mendorongnya untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin dilakukannya.
"Ritual ini memberi saya mentalitas menyelam lebih dulu ke hal-hal ketimbang menunda-nunda," katanya. "Aku tidak pernah ingin mandi air dingin, tapi aku tetap melakukannya dan mentalitas ini membawa aspek-aspek lain dalam hidup dan bisnisku."
Dia pun mengatakan jika melewatkan mandi air dingin selama beberapa hari, hasilnya akan berbeda.
Dr. Ashwini Nadkarni, seorang psikiater dan instruktur asosiasi di Harvard Medical School, mengatakan paparan suhu rendah mengaktifkan sistem saraf simpatik dalam tubuh kita, yang mengendalikan respons kita secara tak sengaja terhadap situasi berbahaya atau stres.
"Karena kepadatan reseptor dingin di kulit, mandi air dingin juga dapat mengirim sejumlah impuls listrik dari saraf perifer ke otak, mengisi tubuh dan mengaktifkan kewaspadaan seseorang," katanya.
Baca Juga: Mandi Cantik, 5 Onsen Modern di Jepang Ini Tawarkan Hal yang Berbeda
Nadkarni mencontohkan studi dari 2007 yang mengamati mandi air dingin setiap hari dalam hal depresi.
Para peserta diizinkan mandi air dingin di mana saja selama dua hingga tujuh menit, lalu secara bertahap meningkatkan waktu yang dihabiskan di udara dingin untuk membuat mereka terbiasa.
Penelitian dan Nadkarni mencatat bahwa manfaat terjadi setelah periode waktu yang lama, sehingga memperhatikan perbedaan dalam produktivitas Anda bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Selain itu, sebuah studi tahun 2016 terhadap pekerja yang mandi air dingin selama periode 30 hari, menemukan penurunan hampir 30 persen untuk jatuh sakit dan di saat yang sama terjadi peningkatan produktivitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?