Suara.com - Hidroksiklorokuin sempat direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai obat Covid-19 sebelum akhirnya kembali dilarang.
Namun beberapa negara seperti Amerika Serikat, Brasil hingga Indonesia masih memberikan obat antimalaria tersebut kepada pasien Covid-19.
Sebelum ada wabah virus corona jenis baru seperti sekarang, hidroksiklorokuin juga telah lama dikonsumsi untuk mengobati penyakit autoimun.
Divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI Dr. dr. Alvina Widhani, SpPD, KAI menjelaskan, obat itu biasanya diberikan kepada pasien autoimun dengan gejala ringan khususnya autoimun jenis Sjogren's Syndrome.
"Kalau gejala ringan, mudah lelah, nyeri sendi ada obat tambahan hidroksiklorokuin. Sekarang dikenal sebagai obat Covid-19 tapi sebenarnya itu obat lama untuk autoimun," kata Alvina dam webinar, Kamis (6/8/2020).
Ia menyampaikan, selain Sjogren's Syndrome, pasien autoimun lupus juga mengonsumsi hidroksiklorokuin.
Menurutnya, obat itu digunakan karena memiliki efek samping yang ringan sehingga aman dikonsumsi dalam jangka panjang.
"Jangka panjang karena memang efek sampingnya tidak terlalu berat. Tapi tetap harus memantau secara berkala karena efek samping ada pada mata," ujarnya.
Dokter rumah sakit Cipto Mangunkusumo itu menjelaskan bahwa ciri khas autoimun Sjogren's Syndrome memang menyerang organ kelenjar tubuh. Sehingga kadar air seperti air liur, air mata, juga keringat di kulit bisa berkurang.
Baca Juga: Masih Pandemi, WHO Sebut Tidak Realistis Gelar Perlombaan Besar Tahun Ini
Selain hidroksiklorokuin, Alvina menambahkan ada obat lain yang bisa dikonsumsi pasien Sjogren's Syndrome.
"Pilihan obat lain sifatnya imunosupresan, itu kita sesuaikan dengan organ apa yang terkena, vital apa tidak. Itu pilihannya ada banyak lagi. Disesuaikan dengan kondisi pasien," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!