Suara.com - Papua Nugini mengalami peningkatan kasus virus Corona Covid-19 yang signifikan pekan ini. Meski begitu, penerapan lockdown alias karantina wilayah yang sudah dilakukan selama dua pekan justru akan dicabut.
Dilansir ANTARA, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape terus melanjutkan rencana untuk mencabut langkah-langkah lockdown pekan ini.
Di saat bersamaan, kasus Covid-19 di negara Pasifik itu melonjak tajam baru-baru ini hingga membuat khawatir petugas kesehatan.
Marape mengatakan penguncian selama dua pekan di ibu kota Port Moresby akan dicabut mulai Rabu (12/8), meskipun kasus Covid-19 yang dilaporkan di Papua Nugini naik berlipat ganda selama sepekan terakhir.
"Sementara penyebaran virus masih ada, kita harus beradaptasi untuk hidup dengan Covid-19 tahun ini, alih-alih mengambil tindakan drastis," kata Marape dalam konferensi pers, Senin (10/8/2020).
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Papua Nugini memiliki total 214 kasus Covid-19 dan tiga kematian pada Minggu (9/8), yakni naik dari 104 kasus dan satu kematian pada pekan sebelumnya.
Yang lebih mengkhawatirkan, WHO mengatakan kemungkinan jumlah kasus Covid-19 sebenarnya di Papua Nugini jauh lebih tinggi, mengingat tingkat pengujian yang rendah di negara tersebut.
"Pengujian di semua provinsi masih sangat rendah, oleh karena itu, penularan yang sedang berlangsung di bagian lain negara itu dimungkinkan karena mobilitas penduduk terus berlanjut," kata WHO.
Untuk itu, menurut WHO, pengujian perlu ditingkatkan secara substansial untuk memahami sejauh mana penularan Covid-19 di Papua Nugini.
Baca Juga: Erick Thohir Nilai Tak Lockdown Manjur Buat Ekonomi Tak Jatuh Lebih Dalam
Seperti banyak negara tetangganya di Pasifik, Papua Nugini tampaknya lolos dari cengkeraman awal pandemi Covid-19.
Namun, kasus baru Covid-19 dalam sepekan terakhir dilaporkan di sembilan provinsi, termasuk daerah terpencil di negara itu, dan sebagian besar kasus penularan setelah ditelusuri berasal dari Port Moresby, kata WHO.
Port Moresby telah menjalani penguncian selama dua pekan mulai pada 28 Juli, di mana hanya beberapa bisnis penting yang tetap beroperasi, sementara sekolah ditutup dan layanan transportasi dihentikan.
Pemerintah Papua Nugini pada akhir Juli telah menghentikan masuknya para pelancong, kecuali mereka yang datang melalui penerbangan.
Berita Terkait
-
Di KTT Ke-46, Prabowo Usul Papua Nugini Jadi Anggota ASEAN, Ini Alasannya
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
Darurat Polusi Udara! Punjab Pakistan Lockdown, Sekolah dan Aktivitas Luar Ruangan Dilarang
-
SMPN 8 Tangerang 'Lockdown' Dua Minggu Buntut Puluhan Siswa Sakit Cacar, Ketua IDI Ingatkan Hal Ini
-
CEK FAKTA: Mpox Sudah Menginfeksi 5 Persen Penduduk Papua Nugini
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan