Suara.com - Bumbu kuning-oranye cerah, yang dikenal sebagai kunyit, telah mengalami peningkatan permintaan konsumen selama bertahun-tahun. Ini berkat manfaat kesehatannya yang terbukti secara ilmiah.
Senyawa yang ditemukan dalam bumbu serbaguna ini, yang dikenal sebagai kurkumin, juga dapat membantu menghilangkan virus tertentu. Ini menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of General Virology.
Dilansir dari Health24, makalah tersebut menjelaskan bagaimana kurkumin dapat mencegah virus gastroenteritis menular (TGEV) atau virus korona kelompok alfa yang menginfeksi babi - dari menginfeksi sel. Pada dosis yang lebih tinggi, kurkumin ditemukan dapat membunuh partikel virus.
Infeksi TGEV menyebabkan penyakit yang disebut gastroenteritis menular pada anak babi, ditandai dengan diare dan muntah. Menurut sebuah studi 2018 yang diterbitkan di Virology Journal, ketika virus menyebabkan diare, itu menyebabkan kematian 100 persen pada anak babi di bawah usia dua minggu.
Karena alasan tersebut, ini merupakan ancaman besar bagi industri babi global. Kunyit adalah bumbu anti-inflamasi, detoksifikasi yang luar biasa yang pasti ingin Anda jadikan bagian dari rutinitas kesehatan sehari-hari!
Tidak ada pengobatan yang efektif saat ini tersedia untuk hewan setelah mereka terinfeksi. Meski vaksin tersedia untuk TGEV, itu tidak mencegah penyebaran virus.
Sebelum menginfeksi babi dengan TGEV, tim peneliti merawat sel eksperimental dengan berbagai konsentrasi kurkumin untuk menentukan potensi sifat antivirusnya.
Mereka menemukan bahwa konsentrasi yang lebih tinggi dari senyawa tersebut mengurangi jumlah partikel virus dalam kultur sel (proses di mana sel tumbuh dalam kondisi terkendali - biasanya di luar lingkungan alami mereka).
Menurut penelitian tim, kurkumin memengaruhi TGEV dengan, membunuh virus secara langsung sebelum dapat menginfeksi sel, mengintegrasikan dengan amplop virus untuk "menonaktifkan" virus, hingga mengubah metabolisme sel untuk mencegah masuknya virus.
Baca Juga: Ada Celana Jeans Bisa Tangkal Virus Corona, Kamu Mau Beli?
"Kurkumin memiliki efek penghambatan yang signifikan pada adsorpsi TGEV dan efek inaktivasi langsung tertentu, menunjukkan bahwa kurkumin memiliki potensi besar dalam pencegahan infeksi TGEV," kata Dr Lilan Xie, penulis utama studi dan peneliti di Institut Bioteknologi Wuhan.
Kurkumin telah terbukti dapat menghambat replikasi virus lain seperti virus dengue, hepatitis B, dan virus Zika. Xie menjelaskan bahwa tim memilih senyawa khusus ini untuk penelitian mereka karena risiko efek samping yang rendah:
“Ada kesulitan besar dalam pencegahan dan pengendalian penyakit virus, terutama ketika tidak ada vaksin yang efektif. Pengobatan tradisional Tiongkok dan bahan aktifnya merupakan perpustakaan skrining yang ideal untuk obat antivirus karena kelebihannya, seperti kemudahan perolehan dan efek samping yang rendah, "Kata Xie.
Tim peneliti bertujuan untuk melanjutkan penelitian mereka secara in vivo, menggunakan model hewan. In vivo adalah ketika penelitian dilakukan dengan atau di dalam organisme hidup - tidak seperti penelitian tim yang telah selesai, yang dilakukan secara in vitro, metode penelitian yang dilakukan di luar organisme hidup, yaitu di laboratorium.
“Penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk mengevaluasi efek penghambatan in vivo dan mengeksplorasi mekanisme potensial kurkumin terhadap TGEV, yang akan meletakkan dasar bagi pemahaman komprehensif tentang mekanisme antivirus dan penerapan kurkumin,” kata Xie.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!