Suara.com - Daging merah memang memiliki kadar protein yang tinggi, dengan 20 hingga 24 gram protein per 100 gram. Jenis protein yang ditemukan dalam daging adalah mioglobin, yang banyak ditemukan pada otot.
Namun, sebuah studi kecil dari Fakultas Kedokteran Universitas Stanford menunjukkan bahwa mengganti daging merah dengan protein nabati dapat menurunkan beberapa risiko penyakit kardiovaskular.
Studi yang diberi nama The Study With Appetizing Plant food - Meat Eating Alternatives Trial (SWAP-MEAT) ini diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Peneliti melibatkan peserta yang bergantian mengganti pola makan dari daging alternatif nabati (menggunakan produk Beyond Meat), dan pola makan diet daging selama 8 minggu.
Dari hasil penelitian, mereka menemukan kelompok yang mengonsumsi daging merah selama 8 minggu pertama mengalami peningkatan konsentrasi TMAO. Hal ini tidak terjadi pada kelompok yang mengonsumsi makanan nabati terlebih dahulu.
Dilansir Fox News, TMAO merupakan zat yang diproduksi selama pencernaan dan metabolisme, yang dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular pada beberapa penelitian.
Temuan yang paling penting adalah, saat mereka mengganti pola makan, kelompok yang beralih dari daging ke makanan nabati mengalami penurunan kadar TMAO.
Sedangkan kelompok yang beralih dari makanan nabati ke daging, tidak mengalami peningkatan TMAO.
"Jadi bagi peserta yang melakukan pola makan nabati terlebih dahulu, selama mereka tidak makan daging, pada dasarnya kami menjadikan mereka vegetarian, dan dengan melakukan itu, mungkin secara tidak sengaja telah menumpulkan kemampuan tubuh mereka memproduksi TMAO," jelas Christopher Gardner, PhD, profesor kedokteran di Stanford Prevention Research Center.
Baca Juga: 'Dibantu' Protein Manusia, Ternyata Virus Corona Masih Bisa Bermutasi!
Namun, Gardner juga memperingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian tentang hubungan antara TMAO dan potensi risiko kardiovaskular.
Dikutip dari Medicine Net, sistem kardiovaskular berkaitan dengan sistem peredaran darah, yang terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Sistem ini membawa nutrisi dan oksigen ke jaringan tubuh dan menghilangkan karbondioksida dan limbah lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan