Suara.com - Lemak menumpuk di perut tentu mengganggu penampilan dan bisa memicu masalah kesehatan. Karena itu, Anda perlu olahraga teratur untuk membuang lemak di perut.
Tapi, Anda juga bisa mengonsumsi makanan tertentu yang bisa membantu membuang lemak di perut. Menurut penelitian dari ahli kesehatan, makan lebih banyak serat larut bisa membantu Anda menghilangkan lemak perut.
Umumnya dilansir dari Express, serat dibagi menjadi dua kategori, yakni serat yang tidak larut dan larut. Keduanya berinteraksi dengan air dalam tubuh dengan cara berbeda.
Serat tidak larut tidak akan bercampur dengan air dan bertindak lebih sebagai agen bulkin. Jenis serat ini membantu membentuk feses yang sehat dan memungkinkannya melewati usus dengan mudah.
Serat larut bercampur dengan air dan membentuk zat seperti gel yang memperlambat pencernaan. Saat serat larut mencapai usus besar, maka akan difermentasikan oleh bakteri usus menjadi asam lemak yang merupakan sumber nutrisi utama untuk sel usus besar.
Studi menunjukkan bahwa asam lemak rantai pendek itu membantu meningkatkan kadar hormon, seperti kolesistokinin, GLP-1 dan PYY yang membantu mengurangi lemak viseral dengan menekan nafsu makan.
Satu studi yang diterbitkan jurnal Obesity juga menemukan bahwa setiap peningkatan 10 gram serat larut yang dimakan per hari, maka lemak viseral berkurang 3,7 persen selama 5 tahun.
Menurut ketua peneliti Kristen Hairston, MD, asisten profesor penyakit dalam di Wake Forest Baptist, 10 gram serat larut bisa dicapai dengan makan 2 buah apel kecil, satu cangkir kacang hijau dan satu setengah cangkir kacang hijau.
Adapun makanan yang termasuk serat larut, termasuk oat, rice bran, barley, buah jeruk, stroberi dan kentang.
Baca Juga: CDC Tegaskan Larangan Pakai Masker dengan Exhaust, Ini Sebabnya!
Konsumsi lebih banyak serat larut bisa membuat tubuh memiliki variasi bakteri lebih banyak dan hasil kesehatan lebih baik untuk menghilangkan lemak perut.
Karena, bakteri bisa membantu memproduksi vitamin dan pengolahan sampah. Ada banyak variasi bakteri usus yang lebih banyak dikaitkan dengan risiko lebih rendah dari diabetes tipe 2, resistensi insulin dan penyakit jantung,
Karena tubuh tidak bisa mencerna serat itu sendiri, maka serat yang mencapai usus sebagian besar tidak berubah.
Selain itu, enzim spesifik dalam bakteri usus dapat mencerna serat larut. Proses itulah salah satu cara penting meningkatkan kesehatan bakteri usus secara optimal.
Serat larut juga membantu menurunkan penyerapan lemak dan manajemen berat badan. Serat larut juga membantu menstabilkan kadar gula darah dengan mencegah lemak diserap lagi serta memperlambat laju pencernaan nutrisi lain.
Berita Terkait
-
Krimer Tanpa Gula dan Kolesterol, Pilihan Cerdas untuk Hidup Seimbang
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Hipertensi Masih Jadi Silent Killer, Deteksi Dini Dan Pola Makan Sehat Jadi Kunci Pencegahan
-
5 Rekomendasi Pensil Alis dengan Ujung Micro, Kunci Bikin Alis Serat Natural Sempurna
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?