Suara.com - Terapi aspirin dosis rendah menjadi populer selama beberapa tahun belakangan. Ini banyak orang lanjut usia dengan risiko penyakit jantung rendah hingga sedang sering disarankan untuk mengonsumsi aspirin untuk membantu mencegah serangan jantung atau stroke pertama.
Tetapi penelitian terbaru menemukan bahwa orang dalam kelompok ini yang mengonsumsi baby aspirin bayi (81 mg) setiap hari dapat berisiko mengalami risiko perdarahan internal tanpa perlindungan apa pun terhadap penyakit jantung.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine, sekitar 29 juta orang di Amerika Serikat, berusia 40 tahun ke atas, secara teratur mengonsumsi aspirin.
Di antara mereka, 6,6 juta (24%) melakukannya tanpa rekomendasi dokter. Para peneliti mengutip tiga uji coba terkontrol secara acak yang meneliti manfaat yang seharusnya dari terapi aspirin pada orang dewasa yang lebih tua.
Namun, ketiganya menunjukkan bahwa meski aspirin harian memberikan manfaat minimal bagi pengguna, hal itu menyebabkan risiko perdarahan.
The American Heart Association mengeluarkan seperangkat pedoman pada Maret 2019 yang menyarankan agar tidak menggunakan aspirin dosis rendah secara teratur setiap hari di antara orang sehat yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke.
American College of Cardiology juga berkontribusi pada pedoman ini. Penggunaan aspirin dosis rendah secara teratur dalam kelompok ini dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan, kata pedoman tersebut.
Namun, "Rekomendasi baru tidak berlaku untuk orang yang sudah pernah mengalami stroke atau serangan jantung, atau yang telah menjalani operasi bypass atau prosedur untuk memasukkan stent ke dalam arteri koroner mereka," kata pedoman tersebut.
Aspirin telah lama diketahui menyebabkan perdarahan internal pada beberapa orang. Harvard Health Publishing melaporkan dalam Harvard Health Letter November 2019 bahwa aspirin dapat menyebabkan masalah pada beberapa pasien.
Baca Juga: Benarkah Aspirin Dapat Menghentikan Serangan Jantung?
"Ini perubahan besar, berdasarkan tiga studi besar," kata Christopher Cannon, MD, di media. Dr. Cannon adalah direktur pendidikan dalam Cardiovascular Medicine Innovation at Harvard-affiliated Brigham and Women’s Hospital,, dan profesor di Sekolah Kedokteran Harvard di Boston.
"Dua dari tiga [studi] menunjukkan tidak ada manfaat mengonsumsi aspirin setiap hari untuk mencegah serangan jantung atau stroke pertama, dan aspirin dikaitkan dengan peningkatan risiko pendarahan yang cukup parah sehingga memerlukan transfusi atau rawat inap,"
"Studi lain menunjukkan bahwa pada orang dengan diabetes tetapi tidak ada penyakit kardiovaskular, ada manfaat, tetapi juga risiko: penurunan 1% risiko serangan jantung, dan peningkatan 1% risiko perdarahan," tambahnya.
Pengambilan terbesar dari temuan ini adalah bahwa masih ada tempat untuk terapi aspirin di antara orang dewasa yang lebih tua yang mengalami serangan jantung atau stroke, tetapi tidak untuk semua orang.
Studi dan pedoman yang diperbarui hanya mencegah penggunaan aspirin harian bagi mereka yang sehat dan tidak memiliki masalah jantung. Jika Anda mengonsumsi aspirin, bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko Anda sendiri, dan jika aspirin harus menjadi bagian dari rutinitas perawatan kesehatan Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis