Suara.com - Susu nabati menjadi pilihan banyak orang yang intoleran dengan susu sapi. Tahukah Anda? sebuah penelitian tahun 2018 menemukan bahwa susu kedelai menempati urutan teratas susu alternatif.
Penelitian yang diplubikasikan dalam Journal of Food Science and Technology, membandingkan profil nutrisi dari empat susu "alternatif" yang populer, yakni susu almond, beras, kedelai, dan kelapa.
Dilansir dari Time, para peneliti yang berasal dari McGill University di Kanada ini ingin mengetahui kebenaran klaim susu nabati yang sering kali dipasarkan sebagai alternatif yang sehat.
Kata para peneliti, susu sapi masih menjadi sumber protein, lemak dan karbohidrat yang paling lengkap dan seimbang.
Susu sapi, dibandingkan dengan susu alternatif, mengandung sekitar 158 kalori per 8 ons sajian, bersama dengan 8 gram protein, 9 gram lemak (5,5 di antaranya lemak jenuh), dan 11,5 gram karbohidrat. Ini adalah komposisi yang mirip dengan ASI manusia.
Susu kedelai, pilihan alternatif yang populer selama lebih dari empat dekade, ditemukan paling sebanding dengan susu sapi dalam hal keseimbangan nutrisi secara keseluruhan.
Susu kedelai juga memiliki protein tertinggi dari semua pilihan susu alternatif yang dipelajari, dengan sekitar 7 sampai 12 gram (dan sekitar 95 kalori) per porsi 8 ons.
Di sisi lain, susu almond rendah kalori (sekitar 36 per porsi) dan kaya asam lemak tak jenuh tunggal. Mendapatkan lebih banyak lemak sehat ini mungkin bermanfaat untuk menurunkan berat badan dan manajemen berat badan, penulis menulis, dan mereka juga telah terbukti mengurangi LDL (kolesterol buruk).
Tapi sayangnya, susu almond juga rendah protein dan karbohidrat, membuatnya kurang bergizi dibandingkan susu sapi atau kedelai.
Baca Juga: Perhatikan 3 Hal Ini saat Memilih Snack Kedelai yang Paling Sehat
Sedangkan susu kelapa tidak memiliki protein. Meskipun rendah kalori (sekitar 45 per porsi), sebagian besar energi itu berasal dari lemak jenuh. Sisi positifnya, laporan tersebut menyatakan, meminum minuman jenis ini telah dikaitkan dengan peningkatan HDL (kolesterol baik) dan penurunan kolesterol LDL.
Kemudian, susu beras dengan rasa manis dapat menjadi alternatif bagi orang yang alergi terhadap kedelai dan almond, tetapi berkalori tinggi (133 per porsi) dan relatif rendah nutrisi bermanfaat.
Penelitian menunjukkan bahwa "konsumsi susu beras sebagai alternatif susu sapi tanpa perawatan yang tepat dapat menyebabkan malnutrisi," tulis para penulis, "terutama dalam kasus bayi.
"Sangat jelas bahwa susu kedelai bergizi adalah alternatif terbaik untuk menggantikan susu sapi dalam makanan manusia," tulis peneliti menyimpulkan dalam makalah mereka.
Namun, mereka mengakui bahwa lebih banyak orang dapat menikmati rasa susu almond. Mereka yang memilih yang terakhir harus memastikan mendapatkan nutrisi penting yang cukup, seperti karbohidrat dan protein, melalui sumber lain dalam makanan mereka, tulis mereka.
Jadi jika Anda mencari pengganti susu sapi dengan kandungan nutrisi yang mendekati, maka susu kedelai adalah pilihan tepat!
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!