Suara.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi akibat darah mendorong dinding arteri terlalu kuat. Sehingga dinding arteri merespons tekanan ini dengan menebal dan menyempit sehingga lebih sedikit darah yang bisa melewatinya.
Seiring waktu, hal ini bisa meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi yang mengancam jiwa, seperti penyakit jantung.
Bahaya yang ditimbulkan oleh tekanan darah tinggi memang sangat nyata. Namun, mekanisme destruktifnya seringkali luput dari perhatian.
Karena, tekanan darah tinggi jarang menimbulkan tanda-tanda yang jelas. Tapi, tekanan darah tinggi parah bisa menunjukkan gejala yang jelas.
Menurut NHS, Anda yang mengalami tekanan darah tinggi mungkin akan menemukan darah di air mani saat ejakulasi atau dikenal sebagai hematospermia.
"Air mani ini mungkin bernoda darah, berwarna merah kecokelatan atau memiliki semburat merah muda," jelas NHS dikutip dari Express.
Gejala itu biasanya hanya bersifat sementara dan jarang disebabkan oleh kondisi serius, seperti tekanan darah tinggi.
Ada pula penyebab umum munculnya darah dalam air mani, meliputi:
- Vesicuilitis: radang kelenjar yang menghasilkan sebagian besar cairan saat ejakulasi.
- Kista vesikula seminalis: kantung kecil berisi cairan di vesikula seminalis
- Proatitis: radang kelenjar prostat, tempat air mani dibuat
- Operasi urologi terbaru: seperti biopsi prostat, sistoskopi atau vasektomi
- Infeksi menular seksual (IMS): seperti herpes genital, klamidia, gonore atau trikomoniasis
Cara mengatasi
Baca Juga: Awas Virus Corona Sebabkan Pembengkakan Testis, Berdampak pada Kesuburan
Jika darah dalam air mani disebabkan oleh tekanan darah tinggi, maka dokter biasanya akan menyarankan Anda mengubah gaya hidup.
Untungnya, tekanan darah tinggi bisa diturunkan dengan melakukan penyesuaian pola sederhana. Salah satu tindakan pencegahan paling sederhana dan efektif adalah mengurangi asupan garam.
"Makan terlalu banyak garam bisa meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko Anda terkena jantung koroner," jelas British Heart Foundation (BHF).
Menurut BHF, orang dewasa harus makan kurang dari 6 gram garam setiap hari atau sekitar satu sendok teh. Hal ini termasuk garam yang terkandung dalam makanan siap saji, seperti roti dan garam dalam masakan.
Dalam jangka panjang, Anda harus berkomitmen pada pola makan yang menyehatkan jantung dan komponen tertentu yang bisa berdampak besar.
Menurut Heart UK, penelitian menunjukkan bahwa diet rendah lemak jenuh dan garam serta tinggi buah dan sayuran, makanan gandum utuh dan makanan olahan susu rendah lemak bisa menurunkan tekanan darah secara signifikan dalam 2 minggu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah