Suara.com - Meningitis atau radang selaput otak merupakan salah satu penyakit yang sangat membahayakan jiwa. Apalagi, banyak masyarakat yang kerap salah mengira bahwa penyakit tersebut laiknya flu biasa karena memiliki gejala umum seperti demam dan sakit kepala.
Dokter Spesialis Anak dr. Attila Dewanti, Sp.A(K) mengingatkan bahwa radang selaput otak harus cepat ditangani dan dikenali.
"Gejalanya biasanya panas tinggi, rewel gak mau makan, dalam hitungan 24 jam jadi lemas, leher kaku gak bisa ditekukkin, kemungkinan bisa jadi kejang. Habis kejang biasanya anak gak sadar, kalau udah ada kejang itu kita curiga ada meningitis," ujar dr. Attila dalam LIVE IG @kenapaharusvaksin, Selasa (1/9/2020).
Dalam kasus radang otak parah, risiko kematian bisa sampai 15 persen jika tidak segera mendapatkan penanganganan dari rumah sakit. Bukan hanya itu, dr. Attila juga mengungkapkan bagaimana penyakit yang menyerang otak tersebut dapat menyisakan masalah lain seperti tuli dan respon otak yang melambat.
"Tadinya pintar, jadi kurang pintar karena terbelakang, otaknya terkena infeksi, dia menjadi lumpuh. Karena menyerang saraf motorik mungkin bisa menjadi lumpuh. Atau kejang-kejang karena infeksi menyerang bagian otak tertentu," jelas dr. Attila.
Dokter yang berpraktik di RS Ibu dan Anak Brawijaya Kebayoran Baru itu menenangkan, anak yang otaknya terganggu akibat penyakit tersebut, gerak motorik dan responnya akan melambat. Tetapi masalah itu juga bisa diatasi dengan terapi.
"Kita harus bisa sabar, gak mungkin terapi satu hingga dua bulan sembuh itu gak mungkin kita harus sabar, dan harus lakukan terapi terus menerus setiap hari harus diulang," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat